ISIS Klaim Penembakan Bus Jamaah Kristen Koptik

Minggu, 28 Mei 2017 - 00:40 WIB
ISIS Klaim Penembakan Bus Jamaah Kristen Koptik
ISIS Klaim Penembakan Bus Jamaah Kristen Koptik
A A A
KAIRO - Kelompok ekstrimis ISIS dalam sebuah pernyataan mengaku bertanggung jawab atas penembakan brutal terhadap sebuah bus yang menganggkut jamaah Kristen Koptik. Pengakuan itu muncul ditengah amuk militer Kairo yang menyerang kamp-kamp gerilyawan di Libya.

"Sebuah unit keamanan dari tentara khilafah membuat sebuah pos pemeriksaan untuk menyergap puluhan orang Kristen menuju biara Saint Samuel di sebelah barat kota Minya," bunyi pernyataan tersebut seperti dikutip dari laman Al-Arabiya, Minggu (28/5/2017).

Saksi mata telah menyebutkan bahwa orang-orang bertopeng telah naik kendaraan yang membawa jamaah Kristen Koptik dan melepaskan tembakan ke arah mereka. Dua puluh sembilan orang Kristen Koptik terbunuh dan 24 terluka dalam serangan di Minya, di Mesir selatan.

Baca Juga: Bus Rombongan Kristen Koptik Mesir Diberondong Tembakan, 28 Tewas

Sementara itu, Mesir pada hari Sabtu pagi mengatakan bahwa militernya terus melakukan serangan udara terhadap kamp pelatihan militan di Derna di Libya timur. Demikian laporan televisi pemerintah Mesir.

Stasiun televisi negara juga menayangkan rekaman untuk menunjukkan serangan udara terhadap posisi militan di Derna di Libya timur. Tidak ada informasi mengenai kerusakan atau korban jiwa.

Baca Juga: Mesir Luncurkan Serangan Udara ke Kamp Gerilyawan di Libya

Pada hari Jumat, angkatan udara Mesir telah melakukan enam serangan udara di kamp-kamp ekstremis di Libya. Kairo mengatakan kamp tersebut telah melatih militan yang membunuh 29 orang Kristen Koptik dan melukai 24 orang di Mesir selatan.

Kabinet Mesir mengatakan dalam sebuah siaran pers pada hari Sabtu bahwa 13 korban serangan Jumat tetap dirawat di rumah sakit di Kairo dan provinsi selatan Minya di mana serangan tersebut terjadi.

"Mesir tidak akan ragu untuk menyerang kamp-kamp teroris di manapun, baik di dalam maupun di luar negeri," kata Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi setelah serangan tersebut.

Sisi mengatakan kepada Paus II Towadros II, paus gereja Koptik di Mesir, lewat telepon bahwa negara tidak akan tenang sampai pelaku serangan dihukum.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2980 seconds (0.1#10.140)