Trump Dengarkan Surah Ali Imran-103 sebelum Pidato di Saudi

Senin, 22 Mei 2017 - 12:04 WIB
Trump Dengarkan Surah Ali Imran-103 sebelum Pidato di Saudi
Trump Dengarkan Surah Ali Imran-103 sebelum Pidato di Saudi
A A A
RIYADH - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump mendengarkan lantunan surah Ali Imran ayat 103 sebelum menyampaikan pidato di forum Arab Islamic American Summit di Riyadh, hari Minggu. Ayat kitab suci Alquran itu berpesan soal toleransi dan persatuan umat manusia.

Lantunan ayat Alquran dibacakan seorang qari, tepat sebelum Presiden Trump dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud menyampaikan pidatonya.

Ayat kitab suci itu bila diterjemahkan berbunyi; “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”.

Raja Salman berpidato terlebih dahulu sebelum Presiden Trump. Dlam pidatonya, Raja Salman mengkritik keras Iran yang dia sebut mewakili ujung tombak terorisme global.

Raja Saudi itu lantas menyerukan seluruh dunia bersatu melawan kekuatan kejahatan dan ekstremisme di manapun tempatnya.

Baca Juga: Di Depan 50 Pemimpin Muslim, Trump: Teroris Tak Sembah Tuhan!

Sedangkan Trump, dalam pidatonya meminta seluruh pemimpin Muslim dan Timur Tengah mengusir teroris dari tanah mereka. ”Ini adalah pilihan antara dua masa depan dan ini adalah pilihan yang tidak dapat dibuat oleh Amerika untuk Anda. Masa depan yang lebih baik hanya mungkin jika negara Anda mengusir teroris dan mengusir para ekstremis,” kata Trump.

”Depak mereka!, depak mereka dari tempat ibadah Anda. Keluarkan mereka dari komunitas Anda. Keluarkan mereka dari tanah suci Anda dan usir mereka keluar dari bumi ini,” papar Presiden Trump, seperti dilansir Reuters, Senin (22/5/2017).

Menurut Trump, potensi perdagangan dan pariwisata Timur Tengah telah diganggu oleh pertumpahan darah dan teror.

”Tidak ada yang bisa menoleransi hal itu,” ucapnya.”Jangan memaafkan dan jangan mengabaikannya,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6010 seconds (0.1#10.140)