Menlu Rusia: Pertemuan dengan Trump Tak Bahas Pemecatan Direktur FBI

Minggu, 21 Mei 2017 - 07:25 WIB
Menlu Rusia: Pertemuan dengan Trump Tak Bahas Pemecatan Direktur FBI
Menlu Rusia: Pertemuan dengan Trump Tak Bahas Pemecatan Direktur FBI
A A A
NIKOSIA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov membantah laporan yang menyebut pemecatan Direktur FBI James Comey dibahas saat pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Lavrov menegaskan, Rusia tak tahu-menahu soal pemecatan Comey.

”Kami sama sekali tidak menyentuh masalah ini,” kata Lavrov kepada wartawan di Nikosia, Ibu Kota Siprus, pada hari Sabtu kemarin seperti dikutip Reuters, Minggu (21/5/2017).

Komentar Lavrov ini menguatkan pernyataan senada yang pernah dia sampaikan 14 Mei lalu dalam wawancaranya dengan Channel One. ”Itu bukan masalah kami, itu hak prerogatif (Trump)-nya,” kata Lavrov saat itu.

Baca Juga: Transkrip Trump dan Pejabat Rusia: Saya Pecat Kepala FBI, Dia Gila....

Sebelumnya, New York Times, merilis penggalan ucapan Trump dalam pertemuan dengan Lavrov di Oval Office, Gedung Putih, 10 Mei 2017. Penggalan ucapan Trump yang membahas pemecatan Comey itu diklaim sebagai bagian dari transkrip pembicaraan Trump dan para pejabat Rusia.

Dalam penggalan transkrip itu, Trump sesumbar telah memecat Direktur FBI James Comey karena menyelidiki dugaan intervensi Rusia terhadap pemilu AS 2016.

”Saya baru saja memecat Kepala FBI. Dia gila, benar-benar nut-job,” kata Trump dalam sebuah bocoran dokumen tersebut. Istilah nut-job kerap digunakan untuk menggambarkan pekerjaan yang dilakukan “orang gila”.

”Saya menghadapi tekanan besar karena Rusia. Itu sudah terlepas. Saya tidak diselidiki,” lanjut presiden Trump dalam pertemuan 10 Mei 2017 dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan seorang diplomat Moskow.

Percakapan ini merupakan indikasi lain bahwa alasan utama Trump memecat Comey adalah karena kekhawatirannya atas penyelidikan FBI soal campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016.

Rusia selama ini dituduh intervensi pemilu AS 2016 dengan tujuan membantu memenangkan Donald Trump sebagai presiden. Namun, Rusia bekali-kali menyangkal melakukan kolusi dengan tim kampanye Trump.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6545 seconds (0.1#10.140)