ISIS Bikin Senjata Kimia Baru, Tawanan Jadi Kelinci Percobaan

Minggu, 21 Mei 2017 - 06:04 WIB
ISIS Bikin Senjata Kimia Baru, Tawanan Jadi Kelinci Percobaan
ISIS Bikin Senjata Kimia Baru, Tawanan Jadi Kelinci Percobaan
A A A
MOSUL - Kelompok ISIS melakukan eksperimen bergaya Nazi terhadap para tawanan di Irak untuk mengembangkan senjata kimia baru. Para tawanan itu dijadikan “kelinci percobaan” dalam tes racun mematikan.

Eksperimen kelompok Islamic State (ISIS) di Irak ini memicu kekhawatiran bahwa kelompok tersebut akan menggunakan senjata kimia dalam serangan massal di masa depan.

The Times dalam laporannya menyatakan, satu orang tawanan meninggal sepuluh hari setelah diberi makan selada yang terkontaminasi sulfat dan senyawa berbasis nikotin. Racun kimia itu membuat perut dan otak tawanan itu membengkak.

Seorang tahanan lainnya meninggal hanya dua jam setelah racun nikotin dioleskan dengan suntikan dan sentuhan.

Laporan tersebut bersumber dari dokumen yang ditemukan pasukan khusus Irak dalam sebuah serangan di Universitas Mosul, tempat yang diyakini sebagai lokasi ISIS menjalankan program pengembangan senjata kimia baru.

Surat kabar tersebut mengklaim bahwa ISIS memiliki persediaan sulfat mematikan. Dalam dokumen yang ditemukan, kelompok ISIS menginstruksikan anggotanya untuk memanfaatkan racun mematikan tersebut melalui makanan atau air.

Ahli senjata kimia Inggris, Hamish de Bretton-Gordon, mengatakan eksperimen dengan manusia sebagai objek mirip praktik holocaust yang dijalankan rezim Nazi pimpinan Adolf Hitler.

“Ini adalah kemunduran yang mengerikan bagi Nazi yang menguji agen saraf pada manusia hidup,” katanya.

”Selama Perang Dunia Kedua, Nazi melakukan ribuan eksperimen mematikan dengan gas mustard pada tahanan di kamp konsentrasi Sachsenhausen, dekat Berlin,” ujarnya, yang dikutip Minggu (21/5/2017).

Pasukan Irak yang didukung Amerika Serikat telah memerangi ISIS di Mosul selama tujuh bulan setelah wilayah utara kota itu diduduki sejak tahun 2014.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5165 seconds (0.1#10.140)