Jokowi, Najib Hadiri Pertemuan Puncak Anti Terorisme Saudi-AS

Sabtu, 20 Mei 2017 - 16:28 WIB
Jokowi, Najib Hadiri Pertemuan Puncak Anti Terorisme Saudi-AS
Jokowi, Najib Hadiri Pertemuan Puncak Anti Terorisme Saudi-AS
A A A
RIYADH - Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak akan menghadiri forum anti-terorisme di Ibu Kota Arab Saudi Riyadh. Dalam pertemuan yang didominasi para pemimpin Muslim itu, mereka akan bergabung dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Lebih dari 50 kepala negara dari negara berpenduduk mayoritas Muslim dan pakar keamanan akan menghadiri Forum Riyadh. Forum ini mengangkat tema Melawan Ekstrimisme dan Melawan Terorisme. Kegiatan ini disponsori oleh 34 anggota Aliansi Militer Islam untuk Melawan Terorisme.

PM Pakistan Nawaz Sharif dan Sultan Brunei Hassanal Bolkiah juga akan hadir seperti dikutip dari Asian Correspondent, Sabtu (20/5/2017).

"KTT ini akan menunjukkan kepada Presiden Trump bahwa semua negara Islam tidak ada hubungannya dengan ISIS," Duta Besar Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi.

"Mereka tidak mewakili Islam. Kami memerangi orang-orang ini dan mereka menipu orang-orang kita, pemuda kita, untuk berperang dengan mereka," imbuhnya.

Delegasi kabarnya akan membahas masa depan terorisme, penyebaran ekstremisme melalui media sosial dan kaitan antara terorisme dan korupsi.

"Kita harus memastikan bahwa barbarisme yang kita lihat di Suriah dan Irak berakar," kata Najib dalam sebuah artikel yang akan diterbitkan dalam bahasa Inggris di Saudi Gazette pada hari Minggu.

"Kita harus menunjukkan bahwa kita siap menghadapi teror dengan cepat dan tegas dimanapun dan kapan pun ia mewujudkan dirinya. Kita tidak harus menyerah," sambungnya.

"Kami tahu bahwa Presiden Donald Trump berkomitmen untuk memberantas Negara Islam. Di bawah kepemimpinan saya, maka Malaysia akan - seperti seharusnya semua negara Muslim pada KTT ini dan seterusnya," katanya lagi.

Sementara para pemimpin Indonesia dan Malaysia menahan komentar mereka tentang Trump, retorika pembelaan Trump tentang Islam telah membangkitkan kemarahan di antara banyak negara di negara-negara mayoritas Muslim Asia Tenggara.

Selain itu, sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa dukungan diam-diam Trump terhadap kampanye anti narkoba Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah merusak citra AS.

Namun demikian, Wakil Presiden AS Mike Pence memuji Indonesia sebagai "inspirasi dunia" dalam sebuah kunjungan kenegaraan ke Jakarta bulan lalu. "Di negara Anda seperti di saya, agama menyatukan, tidak membeda," katanya.

Trump dan Pence telah berkomitmen untuk menghadiri KTT ASEAN pada bulan November, mengunjungi Vietnam dan Filipina, dalam peringatan lima puluh tahun organisasi regional tersebut.

Pada hari Minggu, para pemimpin di Ridayh juga akan menghadiri peresmian Global Center for Combating Extremist Ideologies.

"Islam yang otentik adalah agama pencerahan, peradaban dan pengetahuan, bukan kehancuran dan kematian," tambah Najib.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3894 seconds (0.1#10.140)