Penyiar BBC Pencet Payudara Wanita saat Live di Jalan

Rabu, 17 Mei 2017 - 05:57 WIB
Penyiar BBC Pencet Payudara Wanita saat Live di Jalan
Penyiar BBC Pencet Payudara Wanita saat Live di Jalan
A A A
LONDON - Seorang penyiar berita BBC jadi sorotan publik setelah memencet payudara wanita sebagai upaya untuk mendorongnya pergi karena dianggap mengganggu laporan berita yang dia siarkan langsung (live) di jalan umum. Jurnalis itu pun dipukul wanita tersebut.

Adegan tangan nakal penyiar berita bernama Ben Brown itu sebenarnya tidak sengaja. Saat melakukan wawancara politik dengan koleganya, Norman Smith, wanita tak dikenal itu tiba-tiba mendekat.

Insiden itu terjadi sebuah ruas jalan di Bradford, Selasa, 16 Mei 2017. Brown saat itu sedang siaran langsung memperbincangkan manifesto Partai Buruh dengan koleganya, Norman Smith.

Namun, wanita tak dikenal tiba-tiba mendekat dan memotong perbincangkan politik itu. ”Benar-benar fantastis,” ujar wanita itu mengacu pada manifesto Partai Buruh dan materi pidato politisi Jeremy Corbyn yang sedang dibahas. Aksi spontan wanita itu sambil melihat kamera yang sedang aktif.

Tanpa mengalihkan pandangannya dari Smith, Brown berusaha mendorong wanita itu dengan lembut. Sayangnya, telapak tangannya memencet payudara kanan wanita tersebut.

Wanita itu terperanjat dan membalas dengan memukul bahu Brown sebelum beranjak pergi. Seolah tak terjadi apa-apa, Brown dan Smith melanjutkan diskusi politiknya.

Manifesto Partai Buruh yang jadi materi perbincangan siaran langsung itu membahas sistem tunjangan.

Gangguan siaran langsung itu terjadi tepat pukul 14.00 siang di pusat Kota Bradford. Wanita yang tidak dikenal itu mengenakan celana panjang pink, atasan motif bunga dan kacamata hitam.

Brown, 56, adalah jurnalis pemenang penghargaan yang telah melaporkan perang dari Bosnia, Kosovo dan Irak. Dia sekarang menjadi penyiar di saluran berita BBC.

Rekan yang dia wawancarai, Smith, adalah koresponden politik berpengalaman yang menjadi editor politik BBC pada tahun 2014.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4810 seconds (0.1#10.140)