Obama Akui Kebijakannya di Suriah Tidak Sempurna

Selasa, 16 Mei 2017 - 14:03 WIB
Obama Akui Kebijakannya di Suriah Tidak Sempurna
Obama Akui Kebijakannya di Suriah Tidak Sempurna
A A A
WASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, mengingat kembali keputusannya untuk tidak melakukan pemboman terhadap Suriah. Oleh banyak orang keputusan itu dianggap tidak efektif, karena membutuhkan keberanian politik pada masa jabatan

Dalam sebuah transkip percakapannya dengan Jack Schlossberg, cucu presiden ke-35 John F. Kennedy, Obama mengakui bahwa kebijakannya di Suriah akhirnya menjadi solusi yang tidak sempurna.

"Pengiriman pasukan darat ke Suriah adalah masalah tersulit yang saya hadapi. Mengetahui pemuda berusia 20 tahun berada di lingkungan yang tidak bersahabat adalah sesuatu yang sulit," cerita Obama seperti dikutip dari Sputniknews, Selasa (16/5/2017).

Obama menjadi pengkritik perang AS di Irak sejak awal. Selama masa jabatannya di Senat AS, dia menyatakan bahwa meski dia bukan seorang pasifis, dia menentang perang "bodoh".

Obama secara resmi menghentikan operasi tempur di Irak pada 31 Agustus 2010, dan sangat waspada, dan mungkin letih, tentang prospek AS memasuki konflik bersenjata terbuka lainnya.

"Alasan sulitnya adalah karena, sebagai presiden, apa yang Anda temukan adalah bahwa Anda biasanya dipuji karena melakukan tindakan militer, dan Anda sering dikritik karena tidak melakukannya," Obama menjelaskan kepada Schlossberg.

"Sembilan puluh sembilan persen dari tumpukan senjata kimia besar telah dihapus tanpa kita harus menembakkan tembakan," kata Obama tentang warisannya. Tapi, ketika menyadarinya, Obama mengakui bahwa kebijakan Suriahnya dikritik karena bersikap lemah dan tidak konsisten bukan bertindak tegas.

Washington menuduh Presiden Suriah Bashar al-Assad menggunakan gas sarin dalam serangan awal tahun ini. Trump menggunakan insiden tersebut sebagai dalih untuk menembakkan rudal Tomahawk ke Pangkalan Udara Sha'irat Angkatan Darat Suriah di Homs. Padahal, Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) menyatakan pada bulan Januari 2016 bahwa semua senjata kimia di Suriah telah hancur.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4517 seconds (0.1#10.140)