22 Napi Kabur dari Penjara yang Dijaga Militer di Honduras

Minggu, 14 Mei 2017 - 06:01 WIB
22 Napi Kabur dari Penjara yang Dijaga Militer di Honduras
22 Napi Kabur dari Penjara yang Dijaga Militer di Honduras
A A A
TEGUCIGALPA - Sekitar 22 anggota geng melarikan diri dari salah satu penjara paling padat di Hondura minggu ini menjelang pemindahan ke fasilitas keamanan yang lebih tinggi. Mereka lolos setelah melawan penjaga militer yang membawa perintah untuk memindahkan mereka.

Menurut Kepala Badan Lembaga Pemasyarakatan Nasional Honduras, Rosa Gudiel, para napi yang lolos adalah anggota geng Barrio 18 yang terkenal dan dikurung di unit khusus Scorpion. Mereka melarikan diri dari penjara Marco Aurelio Soto dengan tingkat keamanan medium .

Direktur penjara dan beberapa penjaga telah di berhentikan sementara karena pihak berwenang memburu para tahanan dan menyelidiki pelarian tersebut. Peristiwa ini adalah yang terbesar dalam lebih dari satu dekade di Honduras yang dilanda kejahatan.

"Para tahanan melarikan diri karena aturan mengharuskan untuk memindahkan mereka ke penjara baru dengan keamanan tinggi dan mereka tidak ingin pergi ke tempat tersebut," kata Gudiel seperti dikutip dari Reuters, Minggu (14/5/2017).

Ia tidak mengatakan mengapa pihak berwenang tidak mengungkapkan peristiwa itu sebelum hari Sabtu.

Honduras telah memindahkan anggota gerombolan Barrio 18 dan Mara Salvatrucha ke penjara keamanan yang lebih tinggi dengan tujuan untuk mengekang pemerasan, pembunuhan dan peredaran narkoba yang sering mereka lakukan dari jeruji besi.

Di sebelah utara ibukota Tegucigalpa, Marco Aurelio Soto adalah salah satu penjara yang paling banyak penghuninya di Honduras. Sekitar 17.000 tahanan ditahan di sebuah sistem yang dirancang untuk menampung 8.000 orang.

Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah telah memindahkan sekitar 740 narapidana ke penjara dengan keamanan lebih tinggi. Pihak berwenang berencana untuk memindahkan narapidana dari Marco Aurelio Soto ke sebuah penjara baru di Honduras timur segera.

Pada 2014, pemerintah Presiden Juan Orlando Hernandez memerintahkan militer untuk mengawasi penjara terbesar di negara itu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4358 seconds (0.1#10.140)