Kembali Tes Rudal, Prancis Minta Reaksi Tegas Terhadap Korut
A
A
A
PARIS - Prancis mengecam uji coba rudal balistik yang dilakukan pada Sabtu (29/4/2017) pagi oleh Korea Utara (Korut). Salah satu negara anggota Dewan Keamanan PBB ini pun meminta reaksi "tegas" dan "pasti" terhadap Pyongyang.
"Terlepas dari kegagalannya, tes ini menegaskan kesediaan rezim Korut untuk mendapatkan kapasitas nuklir operasional dan merupakan ancaman bagi keamanan dan perdamaian internasional," kata seorang juru bicara kementerian luar negeri Perancis dalam sebuah pernyataan email seperti disitat dari Reuters.
Seperti diketahui, Korut kembali melakukan uji coba rudal balistik pada pagi tadi. Tindakan ini pun memicu kecaman di seluruh dunia.
Uji coba tersebut dilakukan sesaat setelah Sekretaris Negara Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson, memperingatkan bahwa kegagalan untuk mengekang program rudal nuklir dan balistik Pyongyang dapat menyebabkan "konsekuensi bencana".
Perwira AS dan Korea Selatan (Korsel) mengatakan tes tersebut dilakukan dari daerah sebelah utara ibukota Korut. Namun, uji coba itu berujung pada kegagalan dan menjadi yang keempat secara berturut-turut terhitung sejak Maret.
"Terlepas dari kegagalannya, tes ini menegaskan kesediaan rezim Korut untuk mendapatkan kapasitas nuklir operasional dan merupakan ancaman bagi keamanan dan perdamaian internasional," kata seorang juru bicara kementerian luar negeri Perancis dalam sebuah pernyataan email seperti disitat dari Reuters.
Seperti diketahui, Korut kembali melakukan uji coba rudal balistik pada pagi tadi. Tindakan ini pun memicu kecaman di seluruh dunia.
Uji coba tersebut dilakukan sesaat setelah Sekretaris Negara Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson, memperingatkan bahwa kegagalan untuk mengekang program rudal nuklir dan balistik Pyongyang dapat menyebabkan "konsekuensi bencana".
Perwira AS dan Korea Selatan (Korsel) mengatakan tes tersebut dilakukan dari daerah sebelah utara ibukota Korut. Namun, uji coba itu berujung pada kegagalan dan menjadi yang keempat secara berturut-turut terhitung sejak Maret.
(ian)