Korban Kanibal, Bocah 4 Tahun di Afsel Dimakan Pamannya Sendiri

Minggu, 23 April 2017 - 06:35 WIB
Korban Kanibal, Bocah 4 Tahun di Afsel Dimakan Pamannya Sendiri
Korban Kanibal, Bocah 4 Tahun di Afsel Dimakan Pamannya Sendiri
A A A
KWANTSILA- - Seorang bocah lelaki berusia empat tahun di Afrika Selatan (Afsel) dibunuh secara sadis oleh pamannya sendiri yang seorang kanibal. Tubuh bocah itu dikuliti dan dimakan sang paman.

Korban diketahui bernama Kamvelihle Ngalathe. Paktik kanibal itu telah mengguncang kampung halaman korban di KwaNtsila, Afsel, setelah nenek korban menemukan jejak darah di rumah pelaku.

Kamvelihle dilaporkan hilang saat bermain dengan teman-teman. Neneknya, Nontuthuezelo Gwanya, 70, kemudian mencari hingga tengah malam dengan putus asa.

Kakak Gwannya kemudian menyuruhnya pergi untuk memeriksa cucunya yang hilang di rumah anaknya, karena khawatir korban “berada dalam cengkeraman Setan”. Perintah itu membuat Gwanya terkejut dan bergegas ke rumah keponakannya seperti petunjuk sang kakak.

Ketika dia mengetuk pintu pada pukul 02.00 pagi, keponakannya tidak mengizinkannya masuk. Tapi, dia memaksa membuka pintu dan menjerit melihat sesuatu sehingga para penduduk desa berlarian ke rumah tersebut.

“Saya pikir seekor babi telah disembelih, ada begitu banyak darah dan kemudian saya melihat tangan anak laki-laki dan potongan dagingnya,” kata Gwanya kepada wartawan.

”Dia (pelaku) mengaku kepada saya bahwa dia telah memakan daging anak itu,” ujarnya. ”Cucu saya tidak pantas mati seperti itu, terutama di tangan anggota keluarga yang seharusnya melindungi dan mencintainya,” katanya sembari menangis.

Polisi tiba di lokasi kejadian dan menangkap pelaku yang berusia 30 tahun. Para tetangga mengatakan, rusuk hingga tengkorak korban dikuliti dan dibelah.

Juru bicara kepolisian setempat Kapten Nonzero mengatakan bahwa tersangka baru saja dibebaskan setelah tujuh tahun dipenjara karena pembunuhan.

Sementara itu, juru bicara keluarga Nosidima Xakana mengatakan bahwa warga desa semula bergabung dalam upaya pencarian korban.

“Nontuthuezelo (Gwanya) mendapat telepon dari beberapa anggota keluarga bahwa dia juga harus melihat rumah lain untuk menemukan cucunyam” kata Xakana, seperti dilansir Daily Mirror, semalam (22/4/2017).

”Nontuthuezelo pergi ke rumah keponakannya dan mendobrak pintu. Ruangan itu tampak seperti rumah potong hewan. Hanya ada darah di mana-mana,” paparnya.

”Tubuh Kamva (Kamvelihle Ngalathe) ada di lantai dipotong-potong. Itu adalah pemandangan seperti ketika seseorang membantai seekor domba untuk sebuah ritual.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4529 seconds (0.1#10.140)