Malala, Siswi yang Ditembak Kepalanya oleh Taliban Jadi WN Kanada

Kamis, 13 April 2017 - 12:26 WIB
Malala, Siswi yang Ditembak Kepalanya oleh Taliban Jadi WN Kanada
Malala, Siswi yang Ditembak Kepalanya oleh Taliban Jadi WN Kanada
A A A
OTTAWA - Malala Yousafzai, aktivis muda Pakistan yang pernah ditembak kepalanya oleh Taliban saat masih menjadi siswi telah mendapat hadiah status kewarganegaraan kehormatan dari Kanada. Perempuan ini menjadi penerima termuda Hadiah Nobel Perdamaian saat usianya 17 tahun.

Aktivis HAM ini merupakan orang keenam yang diberikan status kewarganegaraan oleh Kanada. Upacara pemberian hadiah kewarganegaraan digelar di Ottawa, pada Rabu waktu setempat.

Malala yang statusnya masih mahasiswi ini juga menjadi tamu House of Commons (parlemen) Kanada bersama ayahnya, Ziauddin Yousafzai, dan ibunya, Toor Pekai Yousafzai.”Saya dengan rendah hati menerima (status) kewarganegaraan kehormatan (dari) negara Anda,” ujarnya.

”Sementara saya akan selalu bangga menjadi Pashtun (etnis Afghanistan) dan warga negara bangga Pakistan, saya bersyukur menjadi anggota kehormatan bangsa Anda,” ujarnya yang disambut meriah para anggota parlemen.

”Meskipun saya masih memerlukan visa, tapi itu ada diskusi lain,” ujarnya bercanda, seperti dilansir IB Times, Kamis (13/4/2017).

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, memberikan sertifikat kewarganegaraan kehormatan dan bendera Kanada kepada Malala Yousafzai.

”Malala, cerita Anda adalah inspirasi bagi kita semua,” ujar PM Trudeau. ”Untuk berani meminjamkan suara Anda pada begitu banyak, kami ucapkan terima kasih. Mulai hari ini, kita semua bangga menyebut Anda (warga) Kanada.”

Pernah nyaris tewas akibat ditembak kepalanya oleh milisi Taliban, Malala selama ini aktif menyerukan perlawanan terhadap terorisme global. Dia kerap mengirim pesan kuat terhadap kelompok teroris yang bertindak mengatasnamakan Islam. Keberanian itu telah membuatnya menerima banyak ancaman pembunuhan.

“Anda (teroris) bukan Muslim lagi. Teroris bukan iman saya,” katanya. Dia ditembak kepalanya oleh Taliban saat dalam perjalanan ke sekolah di Lembah Swat di Pakistan, tempat asalnya. Dia kemudian dibawa ke Inggris untuk diselamatkan nyawanya. Sejak serangan itu, Malala tinggal di Birmingham.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4767 seconds (0.1#10.140)