Sungai Nil Jadi Sumber Air Bersih Untuk Pengungsi Sudan

Selasa, 11 April 2017 - 23:19 WIB
Sungai Nil Jadi Sumber Air Bersih Untuk Pengungsi Sudan
Sungai Nil Jadi Sumber Air Bersih Untuk Pengungsi Sudan
A A A
ARUA - Ratusan ribu pengungsi asal Sudan Selatan melarikan diri untuk menghindari kekerasan dan kelaparan di negaranya. Mereka berbondong-bondong menuju tempat penampungan di wilayah utara Uganda. Kini kamp pengungsi Rhino yang dekat Kota Arua itu menampung lebih dari 50.000 pengungsi di hamparan luas berupa gubuk dan tenda.

Tak hanya itu, wilayah ini juga masih dipenuhi semak belukar dan berdebu. Kehidupan di kamp pengungsian ini sangat keras dan semuanya setuju jika salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah kelangkaan sumber air. Wilayah ini tidak memiliki sumur bor dan aliran sungai yang melewati wilayah itu kering.

Jika pun ada air, yang ada adalah genangan lumpur berwarna cokelat. Untuk mengatasi masalah itu, Federasi Palang Merah Internasional (IFRC) harus mengambil air dari Sungai Nil. Kendati demikian, air Sungai Nil yang diangkut dengan truk tangki itu masih harus melewati tes dan penyaringan kemudian dites lagi sebelum diisi dalam truk tangki.

Air itu kemudian dibawa dengan bus dan ditempatkan dalam ratusan tangki air berukuran kecil yang dapat diisi ulang dua hingga tiga kali per hari. Sistem pengambilan air dari Sungai Nil itu menggunakan saluran pipa dan pompa. Air disedot dari Sungai Nil sebanyak 400.000 liter setiap hari kemudian dimasukkan ke tangki air yang mengapung.

Tahap berikutnya adalah pemberian aluminium sulfat untuk menghilangkan sedimen berbahaya. Kini tempat pengolahan air itu telah mempekerjakan lebih dari 40 pegawai lokal dan internasional. Awal bulan ini pengolahan air dari Sungai Nil tersebut telah beroperasi secara penuh.

“Ini adalah satu-satunya cara bagi kami untuk mencegah penularan penyakit,” ungkap Noor Pwani, anggota Palang Merah Internasional kepada BBC . Dia menambahkan, ketersediaan air menjadi masalah utama karena kondisi yang tidak sehat akibat permukiman padat ribuan pengungsi.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4106 seconds (0.1#10.140)