Trump Bilang Serangan Senjata Kimia Rezim Suriah Kelewat Batas

Kamis, 06 April 2017 - 06:30 WIB
Trump Bilang Serangan Senjata Kimia Rezim Suriah Kelewat Batas
Trump Bilang Serangan Senjata Kimia Rezim Suriah Kelewat Batas
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut rezim pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad sudah melewati batas dengan serangan senjata kimia terhadap warga sipil. Trump akui sikapnya terhadap Suriah dan Assad telah berubah.

Namun, Trump menolak membocorkan langkahnya terhadap rezim Damaskus, apakah akan meluncurkan serangan militer atau tidak.

Serangan senjata kimia di Kota Khan Sheikhoun, Provinsi Idlib, telah menewaskan sekitar 72 orang, termasuk 11 bocah. Baik rezim Assad maupun pemberontak Suriah sama-sama menyangkal melakukan serangan terhadap warga sipil.

”Saya akan memberitahu Anda, apa yang terjadi kemarin tidak dapat diterima,” kata Trump saat konferensi pers dengan Raja Yordania Abdullah, pada hari Rabu waktu Washington.

”Dan saya akan memberitahu Anda, itu sudah terjadi. Sikap saya terhadap Suriah dan Assad telah berubah sangat banyak,” lanjut dia, seperti dikutip Reuters, Kamis (6/4/2017).

Ketika ditanya apakah dia merumuskan kebijakan baru di Suriah, Presiden AS ini menjawab; ”Anda akan melihatnya”.

Para pejabat AS telah menolak pernyataan Rusia yang menyatakan bahwa pemberontak Suriah yang harus disalahkan atas serangan senjata kimia di Idlib.

AS, Inggris dan Prancis menyalahkan pasukan angkatan bersenjata Assad atas serangan senjata kimia yang dianggap sebagai serangan terburuk di Suriah selama lebih dari empat tahun terakhir.

Para pejabat intelijen AS menyatakan, kemungkinan besar para korban tewas akibat serangan gas sarin saraf yang dijatuhkan oleh pesawat rezim Suriah di kota Khan Sheikhoun, pada hari Selasa. Namun, Departemen Luar Negeri AS belum memastikan senjata kimia yang dimaksud adalah gas sarin.

Moskow telah menjelaskan bahwa senjata kimia itu merupakan gas beracun milik pemberontak Suriah yang bocor ketika gudang senjata mereka terkena serangan bom.

Namun, para pejabat Gedung Putih menolak penjelasan Rusia yang terkesan melindungi rezim Assad. ”Kami tidak percaya,” kata seorang pejabat Gedung Putih yang berbicara dengan syarat anonim.

AS, Inggris dan Prancis telah mengusulkan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk serangan senjata kimia yang dituduhkan terhadap rezim Suriah. Kementerian Luar Negeri Rusia memastikan bahwa Moskow memveto resolusi itu. Kementerian itu tidak terima dengan tuduhan ketiga negara yang dialamatkan terhadap pemerintah Assad.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3774 seconds (0.1#10.140)