Eks Kepala Pentagon: AS Serang Korut, Kim Jong-un Invasi Korsel

Senin, 03 April 2017 - 15:48 WIB
Eks Kepala Pentagon: AS Serang Korut, Kim Jong-un Invasi Korsel
Eks Kepala Pentagon: AS Serang Korut, Kim Jong-un Invasi Korsel
A A A
WASHINGTON - Mantan Menteri Pertahanan atau Kepala Pentagon Amerika Serikat (AS) Ashton Carter mengatakan serangan pre-emptive terhadap program senjata nuklir Korea Utara (Korut) akan memicu diktator Kim Jong-un menginvasi Korea Selatan (Korsel). Menurut Carter, jika perang benar-benar pecah Korut akan kalah tapi kerusakan yang terjadi akan dahsyat.

Carter yang merupakan Menteri Pertahanan AS era Presiden Barack Obama mengungkapkan dampak perang itu dalam program “This Week” di ABC News yang dipandu Martha Raddatz. ”Jika AS menyerang Korut lebih dulu, ini sangat mungkin bahwa mereka akan menginvasi Korsel,” katanya.

”Saya yakin dari hasil perang itu, yang akan kalah Korut,” ujar Carter. ”Tapi, Martha, saya perlu mengingatkan Anda, itu adalah perang (dengan) intensitas kekerasan yang terkait dengan itu bahwa kita belum melihatnya sejak Perang Korea yang lalu,” lanjut Carter.

”Hasilnya pasti adalah perang yang sangat merusak,” imbuh dia. Dia mencatat sekitar 25 juta penduduk Korsel berada di Ibu Kota Seoul dan sebagian lagi berada di perbatasan kedua Korea. ”Jadi kita perlu melanjutkan dengan hati-hati di sini.”

Komentar Carter muncul ketika Presiden Donald Trump dijadwalkan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pekan ini. Pemerintah Trump telah mendesak China untuk menekan Korut menghentikan program nuklirnya.

Presiden Trump bahkan telah mengancam akan menindak Korut sendirian jika China tidak membantu. ”Jika China tidak mampu menghentikan Korut, kami yang akan lakukan. Itu yang saya beritahukan kepada Anda,” kata Trump, seperti dikutip Reuters, Senin (3/4/2017).

Sebelumnya, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengatakan AS akan menekan China untuk mengambil tindakan terhadap Korut terkait program rudal dan nuklirnya. "Satu-satunya negara yang dapat menghentikan Korut adalah China dan mereka tahu itu. Kami akan terus menekan China untuk mengambil tindakan,” ujar Haley.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3878 seconds (0.1#10.140)