Redakan Konflik, Trump Dan Xi Akan Bertemu

Jum'at, 31 Maret 2017 - 23:32 WIB
Redakan Konflik, Trump Dan Xi Akan Bertemu
Redakan Konflik, Trump Dan Xi Akan Bertemu
A A A
BEIJING - Presiden China Xi Jinping akan menggelar lawatan ke Amerika Serikat (AS) untuk bertemu dengan Presiden Donald Trump di Resor Mar-a-Lago, Florida, pada 6-7 April mendatang. Pertemuan itu diperkirakan akan mencairkan ketegangan dan membahas kerja sama yang menguntungkan.

Itu akan menjadi pertemuan pertama antara kedua pemimpin negara yang menghadapi banyak ketegangan dari isu Korea Utara (Korut), Laut China Selatan, hingga konflik perdagangan. Beijing sebelumnya menyatakan sedang mempersiapkan pertemuan antara kedua pemimpin. Namun, media asing sudah melaporkan kalau pertemuan Trump dan Xi akan segera terealisir.

Kepastian pertemuan Presiden Xi dan Trump diumumkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lu Kang pada konferensi pers harian. Dia tidak memberikan keterangan detail mengenai agenda pertemuan kedua presiden tersebut. Namun, pertemuan itu diperkirakan akan membahas berbagai kepentingan yang menguntungkan kedua belah pihak.

“Pasar mendikte bahwa kepentingan dua negara telah diatur sehingga kalian selalu memiliki saya dan saya akan selalu memiliki kalian,” kata Lu dilansir Reuters. “Kedua belah pihak seharusnya bekerja sama untuk membuat dua kepentingan yang saling menguntungkan lebih besar dan tidak mencari distribusi yang lebih adil,” katanya merespons friksi perdagangan kedua belah pihak.

Pertemuan yang berlangsung di resor milik Trump, Mara- Lago, berlangsung di tengah ketegangan kedua negara. Trump berulang kali mengkritik kebijakan perdagangan Beijing. Bahkan, AS kerap meminta China menekan Korut mengenai program nuklirnya. Pertemuan tersebut akan menjadi hal krusial karena akan menentukan ekonomi kedua negara dalam beberapa tahun mendatang.

Hubungan kedua negara sudah mulai membaik setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) China Yang Jiechi berkunjung ke Washington. Demikian juga sebaliknya, Menlu AS Rex Tillerson juga menggelar lawatan ke Beijing dan bertemu dengan Presiden Xi. Presiden China itu menjadi pemimpin dunia kedua yang ditemui Trump di Mar-a-Lago.

Sebelumnya, Trump pernah menjamu Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe di sana. Sumber diplomatik di Beijing mengatakan kepada AFP bahwa pertemuan Trump-Xi pada dasarnya fokus untuk memberikan kesempatan bagi keduanya untuk saling mengenal satu sama lain. Pertemuan itu sepertinya tidak akan membahas isu ketegangan di antara kedua negara. Namun, berbagai isu itu akan diperbincangkan pada perundingan mendatang.

“Pertemuan Trump-Xi akan menjadi kombinasi perdamaian dan hadiah ekonomi. Itu sebelum mereka berdiskusi tentang perdagangan, titik konflik regional, dan isu sumber daya manusia,” kata Direktur Carnegie Endowment for International Peace wilayah Asia, Douglas Paal. Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin kemarin menegaskan dia siap bertemu dengan Presiden Trump pada KTT Artik di Finlandia, April mendatang.

Pertemuan itu dianggap penting karena selama kampanye Trump berjanji akan memperbaiki hubungan dengan Moskow. Sementara itu, Kementerian Pertahanan China kemarin mengungkapkan akan menjadi hal sia-sia bagi Taiwan jika berpikir akan menggunakan senjata untuk mencegah unifikasi. Ancaman Beijing itu saat Taiwan hendak membeli senjata dari AS bertepatan dengan meningkatnya ancaman China.

China menegaskan tidak pernah mengurangi lebih dari 1.000 misil yang mengarah ke Taiwan. Pemerintahan Trump sedang menyusun paket senjata baru bagi Taiwan, termasuk sistem roket dan misil antikapal untuk mengimbangi kekuatan China. Kesepakatan itu diperkirakan akan memicu kemarahan Beijing.

China sangat curiga kalau Presiden Taiwan Tsai Ingwen akan menyiapkan kemerdekaan Taiwan secara formal, meskipun Tsai ingin mempertahankan perdamaian dengan China. “Kekuatan kemerdekaan Taiwan dan aktivitas mereka merupakan ancaman terbesar bagi perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian. “Sungguh sia-sia menggunakan senjata untuk menolak unifikasi,” imbuhnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5269 seconds (0.1#10.140)