Serangan Drone AS di Afghanistan Tewaskan Bos Al-Qaeda

Minggu, 26 Maret 2017 - 10:36 WIB
Serangan Drone AS di Afghanistan Tewaskan Bos Al-Qaeda
Serangan Drone AS di Afghanistan Tewaskan Bos Al-Qaeda
A A A
WASHINGTON - Seorang pemimpin al-Qaida yang diyakini bertanggung jawab atas pemboman dan serangan mematikan tewas akibat serangan pesawat drone Amerika Serikat (AS). Demikian pernyataan yang dikeluarkan Pentagon.

Qari Yasin adalah pemimpin al-Qaeda yang diyakini bertanggung jawab atas pengeboman Hotel Marriott di Islamabad pada 2008 lalu. Ia juga diyakini menjadi otak serangan mematikan terhadap tim kriket Sri Lanka pada 2009 lalu.

"Serangan pesawat tak berawak (drone) pada Qari Yasin, pemimpin teroris yag terkenal memiliki hubungan dengan Taliban Pakistan, berlangsung pada 19 Maret di provinsi Paktika," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (26/3/2017).

"Kematian Qari Yasin adalah bukti bahwa teroris yang memfitnah Islam dan sengaja menargetkan orang-orang yang tidak bersalah tidak akan lolos dari pengadilan," kata Menteri Pertahanan AS Jim Mattis dalam pernyataan itu.

Sementara sumber keamanan Pakistan dan militan Islam membenarkan jika serangan udara drone AS di Afghanistan telah membunuh Yasin, dikenal sebagai Ustad Aslam.

Serangan bom di Hotel Marriot, Islamabad, menewaskan puluhan orang termasuk dua anggota militer AS.

Sedangkan Departemen kontra terorisme Pakistan menawarkan hadiah sebesar 2 juta rupee untuk Yasin. Ia dianggap terlibat dalam serangan bus tim kriket Sri Lanka pada 2009 di kota timur laut Lahore. Serangan itu diduga dilakukan oleh kelompok militan Lashkar-e-Jhangvi.

Serangan itu menyebabkan Pakistan mendapatkan pengecualian dari peran tuan rumah tur internasional. Setidaknya 10 orang bersenjata menembaki bus dengan senapan, granat dan roket, melukai enam pemain dan menewaskan delapan warga Pakistan.

Di antara mereka yang terluka adalah Paul Farbrace, asisten pelatih asal Inggris yang saat itu menjadi asisten pelatih Sri Lanka.

Sejak itu, Pakistan telah dipaksa untuk memainkan sebagian dari pertandingan "home" di Uni Emirat Arab.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3151 seconds (0.1#10.140)