Cerita Sebenarnya Wanita Berjilbab Jalan di Antara Korban Teroris London

Sabtu, 25 Maret 2017 - 04:37 WIB
Cerita Sebenarnya Wanita Berjilbab Jalan di Antara Korban Teroris London
Cerita Sebenarnya Wanita Berjilbab Jalan di Antara Korban Teroris London
A A A
LONDON - Sebuah foto seorang wanita Muslim berjilbab berjalan di antara korban serangan teror di London jadi bahan cemoohan di media sosial. Sekilas wanita berjilbab itu seperti tak peduli dengan kondisi sekitar dan leluasa menelepon dengan ponselnya.

Foto itu bidikan fotografer Jamie Lorriman dan menyebar cepat di media sosial. Wanita yang identitasnya dilindungi karena jadi sasaran cemoohan, kini memberanikan diri untuk menceritakan apa yang terjadi sebenarnya.

Dia terpaksa berbicara setelah jadi bahan kampanye anti-Islam di media sosial dengan hastag #BanIslam setelah serangan teroris di London. Serangan itu dilakukan Khalid Masood yang menewaskan empat orang. Masood sendiri tewas ditembak polisi.

Wanita berjilbab itu mengatakan bahwa dia sebenarnya ikut membantu para korban yang tergeletak di trotoar Westminster Bridge, London. Dia menelepon dengan ponsel dengan berjalan kaki di antara para korban sebenarnya untuk memberitahu orangtuanya bahwa dia baik-baik saja.

“Saya benar-benar terkejut dan kecewa pada bagaimana gambar saya yang menjadi beredar di media sosial,” keluh dia.

”Bagi mereka yang menafsirkan dan telah berkomentar tentang apa pikiran saya saat peristiwa mengerikan dan menyedihkan, saya ingin mengatakan bahwa saya tidak hanya hancur menyaksikan serangan teror itu, tapi juga shock dan mati rasa,” ujarnya, seperti dikutip The Sun, Sabtu (25/3/2017).

"Saya harus berurusan dengan kejutan untuk menemukan gambar saya terpampang di seluruh media sosial, yang menarik kesimpulan tergesa-gesa dan xenophobia,” katanya.

”Pikiran saya pada waktu itu adalah sedih, takut dan khawatir. Lalu saya memutuskan untuk menghubungi keluarga saya untuk mengatakan bahwa saya baik-baik saja. Saya membantu seorang wanita di sepanjang jalan dengan membantunya sampai ke stasiun Waterloo,” paparnya.

”Pikiran saya pergi ke semua korban dan keluarga mereka. Saya ingin mengucapkan terima kasih Jamie Lorriman, fotografer yang mengambil gambar karena sudah berbicara kepada media untuk membela saya.”

Meski demikian, wanita berjilbab itu telah jadi bahan meme negatif di media sosial. Beberapa pengguna media sosial yang salah paham dengan fotonya terlanjut menuduhnya tidak punya empati pada korban serangan teror.

Jamie Lorriman yang mengambil gambar telah membela wanita tersebut. Menurutnya, wanita itu sebenarnya sedang sedih dan merasa ngeri atas apa yang dia lihat.

”Dia terlihat benar-benar bingung. Secara pribadi saya pikir dia terlihat tertekan,” katanya.

”Untuk menganggap bahwa dia mengabaikan seseorang (korban serangan teror) adalah orang yang tidak tahu, raut wajah perempuan itu menunjukkan dia ngeri, dia di tengah-tengah situasi traumatis,” bela Lorriman.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3597 seconds (0.1#10.140)