Pria yang Ditembak Mati di Bandara Paris Berniat Bantai Penumpang

Minggu, 19 Maret 2017 - 04:57 WIB
Pria yang Ditembak Mati di Bandara Paris Berniat Bantai Penumpang
Pria yang Ditembak Mati di Bandara Paris Berniat Bantai Penumpang
A A A
PARIS - Seorang pria yang ditembak mati oleh tentara Prancis di bandara Paris Orly sempat berteriak "Mati untuk Allah" dan mencoba merebut senapan serbu tentara. Pelaku berniat untuk menembaki penumpang seperti dikatakan oleh Jaksa.

Jaksa Paris, Francois Molins mengatakan pelaku yang diketahui bernama Ziyed Ben Belgacem tiba di bandara Orly pada Sabtu pagi. Ia melemparkan tas berisi sekaleng bensin dan menyambar senjata milik anggota angkatan udara wanita yang merupakan bagian dari patroli militer di bandara.

Menggunakan tentara wanita sebagai perisai, ia meletakkan senjata ke kepalanya dan berteriak kepada tentara lain. "Letakkan senjata Anda. Letakkan tangan Anda di atas kepala Anda. Saya di sini untuk mati untuk Allah. Dalam kasus apapun, akan menjadi kematian," teriaknya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (19/3/2017).

Molins mengatakan penyerang, yang berusaha merebut senapan serbu Famas wanita, tampak bertekad melakukan serangan serius.

"Mengingat kekerasan yang ditampilkan dalam gambar CCTV, Anda merasakan bahwa ia bertekad untuk melakukan hal itu. Semuanya menyebabkan orang percaya ia ingin merebut senjata dari Famas sehingga ada yang mati dan kemudian menembaki orang-orang," kata Molins.

Molins mengungkapkanya, di tubuhnya, polisi menemukan sebuah Quran dan uang 750 euro dalam bentuk tunai. Sementara di rumahnya, mereka menemukan beberapa gram kokain, parang dan beberapa mata uang asing.

Jaksa sedang menyelidiki sejumlah pelanggaran yang berkaitan dengan terorisme, termasuk percobaan pembunuhan. "Belgacem telah mengincar target dan bukti bahwa ia telah menjadi radikal menjadi pembenaran diluncurkannya investigasi terorisma," terang Molins.

Molins juga mengatakan jika ayah dan saudara serta sepupu Belgacem saat ini berada di tahanan polisi.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3412 seconds (0.1#10.140)