Jepang Siap Kirim Kapal Terbesar

Selasa, 14 Maret 2017 - 23:50 WIB
Jepang Siap Kirim Kapal Terbesar
Jepang Siap Kirim Kapal Terbesar
A A A
TOKYO - Jepang berencana mengirimkan kapal terbesar dalam rangka tur selama tiga bulan ke Laut China Selatan pada Mei mendatang. Itu menjadi pertunjukan Angkatan Laut Jepang terbesar ke Laut China Selatan sejak Perang Dunia II.

Jepang merespons sikap agresif China di Laut China Selatan. Sikap Tokyo itu sebagai bentuk dukungan bagi aliansinya, yakni Amerika Serikat (AS) yang kerap menggelar patroli rutin untuk menjamin kebebasan navigasi.

Kapal perang pengangkut helikopter, Izumo, akan berlayar ke Singapura, Indonesia, Filipina, dan Sri Lanka sebelum bergabung dengan latihan kapal perang Malabar bersama India dan AS di Samudra Hindia pada Juli mendatang. Kapal Izumo akan kembali ke Jepang pada Agustus mendatang.

”Tujuan utama adalah menguji kemampuan Izumo dalam melaksanakan misi yang panjang,” kata salah satu sumber yang mengetahui rencana tersebut, dilansir Reuters. ”Kapal itu akan berlatih dengan Angkatan Laut AS di Laut China Selatan,” ujar pejabat yang enggan disebutkan namanya karena dia tak berhak berbicara kepada media.

Kemudian juru bicara pasukan bela diri maritim Jepang menolak berkomentar. Sebenarnya Jepang tidak mengklaim teritorial di Laut China Selatan. Namun, Tokyo menghadapi ketegangan dengan China di Laut China Timur.

Di Laut China Selatan, beberapa negara terlibat ketegangan seperti Taiwan, Malaysia, Vietnam, Filipina, Brunei juga mengklaim sebagian wilayah yang kaya minyak, gas, ikan, serta tempat lalu lintas perdagangan global senilai USD5 triliun.

Sumber lain juga mengungkapkan Jepang ingin mengundang Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan diundang ke kapal Izumo saat berlabuh di Teluk Subic sekitar 100 km barat Manila. Selama ini Duterte condong berhubungan dengan China dalam beberapa bulan terakhir dan kerap mengkritik sekutu lamanya AS.

Sebagai aliansi AS, Jepang juga coba bersikap keras terhadap China seperti Presiden AS Donald Trump. Washington mengkritik pembangunan pulau buatan dan fasilitas militer yang disiapkan ke kepulauan tersebut. Kritikan Washington dibantah Beijing.

China mengungkapkan kedaulatan mereka di kepulauan yang dipersengketakan tidak bisa diganggu gugat. Izumo merupakan kapal berukuran 249 meter dan kapal terbesar milik Jepang sejak Perang Dunia II. Kapal itu mampu mengoperasikan sembilan helikopter. Armada tempur Jepang itu juga mampu melancarkan serangan amfibi.

Sesuai konstitusi properdamaian Jepang, Izumo merupakan kapal perusak yang tak diperbolehkan membawa senjata mematikan. Sementara itu, Vietnam kemarin meminta China untuk menghentikan pengiriman kapal ke Laut China Selatan. Itu sebagai sikap Hanoi memprotes upaya Beijing memperkuat strategi keamanan dan pertahanan di Laut China Selatan.

Kapal penumpang China mengangkut lebih dari 300 orang ke Kepulauan Paracel yang disengketakan dengan banyak negara Asia Tenggara pada awal bulan ini. Kunjungan kapal tersebut sebagai bentuk provokasi China yang ingin memperkuat kekuasaannya di Laut China Selatan. Sebelumnya Beijing kerap mengirim kapal perang ke Laut China Selatan.

”Vietnam dengan keras menentang langkah ini (pengiriman kapal) dan meminta China untuk menghargai kedaulatan Vietnam atas Kepulauan Paracel dan hukum internasional,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam Le Hai Binh, dilansir Reuters.

”Kami meminta China agar tak mengulangi aktivitas tersebut,” ujarnya. Menurut Le, pengiriman kapal penumpang merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Vietnam di Kepulauan Paracel.

Negara-negara tersebut berusaha memperkuat kehadiran warga sipil di kepulauan sengketa di Laut China Selatan. Kapal pesiar pertama dari China yang berkunjung ke Kepulauan Paracel diluncurkan Hainan Strait Shipping Co pada 2013. Kepulauan Paracel juga diklaim oleh Volonam dan Taiwan.

Dari Manila, Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan Angkatan Laut untuk memperkuat strukturnya agar mampu mempertahankan kedaulatan dalam menghadapi ketegangan dengan China. Filipina telah mengajukan protes diplomatik ke Beijing setelah kapal China memasuki kawasan Benham Rise yang merupakan wilayah Manila.

Kementerian Luar Negeri China menyatakan kapal itu melakukan kebebasan navigasi dan tidak melakukan provokasi. Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengungkapkan, perintah Duterte itu bertujuan untuk meningkatkan patroli di kawasan tersebut. Namun, dia enggan menjelaskan penguatan strategi angkatan laut yang dimaksud Duterte.

”Kami memperhatikan kapal China yang tidak memiliki urusan di sana,” katanya. Sebenarnya hubungan antara Manila dan Beijing jarang mengalami ketegangan selama pemerintahan Duterte. Dia justru memilih mengembangkan bisnis dengan China dibandingkan berkonfrontasi dengan Beijing di Laut China Selatan.

China Perkuat Teknologi Militer

Presiden China Xi Jinping meminta militer memperkuat inovasi teknologi sebagai kunci peningkatan dan modernisasi. Xi memang menginginkan modernisasi seluruh kekuatan militer China. China memperbanyak pesawat siluman, misil antisatelit, dan kapal selama canggih. ”Inovasi sains dan teknologi merupakan kunci untuk memperkuat militer,” kata Xi, dilansir Xinhua.

Dia mengungkapkan, hal tersebut di depan delegasi petinggi militer. ”Segala upaya harus diprioritaskan untuk mengutamakan sains dan teknologi yang mendukung pasukan pembebasan rakyat,” katanya. Menurut Xi, rakyat China harus memiliki perasaan kebutuhan untuk menekankan sains dan inovasi teknologi dengan meningkatkan kebulatan tekad dan semangat.

Dia mengungkapkan perlunya peningkatan kerja sama antara militer dan sipil dalam pelatihan personel militer berkualitas tinggi. ”Upaya meningkatkan sistem pelatihan militer seharusnya diperbanyak untuk memperkuat prajurit militer berkualitas tinggi,” kata Xi. Reformasi militer telah digulirkan Xi. Dia mengurangi 300.000 prajurit pada 2015.

Jumlah tentara yang dikurangi dalam berbagai pangkat bukan hanya level terendah. Pengurangan itu memicu protes dari tentara yang dipecat. Selain itu, militer juga sudah mulai menunjukkan adanya perlawanan terhadap kebijakan Xi yang memberangus tingkat korupsi di kalangan angkatan bersenjata. ”Saat ini merupakan momen paling penting dalam memerangi korupsi,” kata Xi.

Wapres AS Akan Berkunjung ke Indonesia

Wakil Presiden AS Mike Pence akan berkunjung ke Jepang dan Indonesia bulan depan. Menurut sumber tepercaya kalau lawatan Pence itu sebagai bagian dari tur Asia yang menjadi fokus pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Padahal, Trump sudah mencabut kebijakan pivot to Asia yang pernah digaungkan Barack Obama dan menyatakan keluar dari Kemitraan Trans-Pasifik (TPP).

Nikkei Asian Review juga menyatakan tur itu juga akan melibatkan Korea Selatan (Korsel) dan Australia dengan isu utama misil Korea Utara. Krisis politik Korsel juga akan menjadi topik diskusi Pence. Kemudian sistem pertahanan misil THAAD milik AS yang dipasang di Korsel juga memicu ketegangan dengan China.

Pence diperkirakan akan berkunjung ke Tokyo untuk membangun dialog ekonomi dengan Jepang. Sebelum lawatan Penceg, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson juga berkunjung ke Jepang, Korsel, dan China.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5561 seconds (0.1#10.140)