Usai Ritual Tangkal Nuklir Korut, Dukun Malaysia Beraksi Lagi

Selasa, 14 Maret 2017 - 14:06 WIB
Usai Ritual Tangkal Nuklir Korut, Dukun Malaysia Beraksi Lagi
Usai Ritual Tangkal Nuklir Korut, Dukun Malaysia Beraksi Lagi
A A A
KUALA LUMPUR - Dukun terkenal Malaysia, Ibrahim Mat Zin, yang sebelumnya melakukan ritual untuk melindungi negaranya dari ancaman serangan nuklir Korea Utara (Korut), kini beraksi lagi. Kali ini, dukun yang mengklaim dirinya sebagai "Raja Bomoh Sedunia" menggelar ritual di rumah sakit Kuala Lumpur.

Tidak jelas tujuan ritual dukun Malaysia yang digelar di luar National Institute of Forensic Medicine di Rumah Sakit Kuala Lumpur tersebut. Namun, lokasi itu merupakan tempat jasad Kim Jong-nam—kakak diri diktator Korut—diautopsi dan disimpan.

Ibrahim yang juga mengklaim bergelar Datuk Mahaguru ini tiba di luar rumah sakit pada hari Senin (13/3/2017) sekitar pukul 06.00, seperti dikutip The Star. Dia kemudian melakukan ritual dengan sepasang tongkat yang digunakan sebagai teropong sambil membaca mantra selama sekitar lima menit sebelum meninggalkan lokasi.

Baca Juga: Kocak, Dukun Malaysia Ritual Lindungi Negara dari Nuklir Korut

Pada hari Minggu lalu, Ibrahim menggelar ritual di sebuah pantai untuk melindungi Malaysia dari serangan nuklir Korut. Aksi Ibrahim dengan sejumlah asistennya direkam seorang juru kamera. Rekaman berdurasi tiga menit lebih 18 detik itu telah viral di internet.

Dalam ritual di pantai, Ibrahim memegang dua kelapa yang dia ceburkan ke air. Dia juga membawa teropong, lima meriam bambu, karpet dan semangkuk air laut.

Setelah seluruh mantra dibaca, dua kelapa yang dia pegang dilempar ke pantai. ”Ritual ini untuk melindungi Malaysia dari ancaman atau serangan dari negara lain, terutama Korut,” kata Ibrahim.

”Ritual ini juga untuk melunakkan pemimpin tertinggi Korut (Kim Jong-un), sehingga dia akan melepaskan 11 warga Malaysia segera dan menyelesaikan masalah situasi ini (kasus pembunuhan Kim Jong-nam),” ujarnya.

Aksi lucu dukun ini digelar setelah Korut dan Malaysia berseteru. Malaysia telah mengusir Duta Besar Korut Kang Chol yang menuduh Malaysia berkomplot dengan kekuatan musuh Korut, termasuk Korea Selatan, dalam penyelidikan kasus pembunuhan Kim Jong-nam.

Pengusiran Dubes Korut itu memicu Pyongyang kesal. Rezim Kim Jong-un lantas melarang semua warga Malaysia di Korut untuk meninggalkan negara itu. Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menganggap tindakan Korut sebagai penyanderaan dan mendesak semua warganya dibebaskan.

Pemerintah Najib Razak membalas dengan melarang semua warga Korut meninggalkan Malaysia. Hingga kini, perseteruan diplomatik itu belum mereda.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4018 seconds (0.1#10.140)