Mahasiswa Muslim Diancam Bom, Universitas Kanada Dievakuasi

Kamis, 02 Maret 2017 - 10:57 WIB
Mahasiswa Muslim Diancam Bom, Universitas Kanada Dievakuasi
Mahasiswa Muslim Diancam Bom, Universitas Kanada Dievakuasi
A A A
MONTREAL - Evakuasi massal dilakukan di kampus Concordia University di Montreal, Kanada, setelah para mahasiswa Muslim menerima ancaman serangan bom. Pihak universitas mengecam ancaman itu sebagai ekspresi kebencian dan kekerasan intoleransi.

Ancaman itu diterima pihak universitas melalui sebuah surat pada Rabu pagi waktu Kanada. Surat ancaman itu ditandatangani oleh kelompok yang menyebut dirinya “Council of Conservative Citizens of Canada” atau C4.

Setelah menerima ancaman bom, pihak universitas melapor ke polisi. Tak lama kemudian, evakuasi massal di tiga fasilitas kampus dijalankan, yakni di Aula Gedung, Gedung EV dan Gedung GM.

Dalam suratnya, kelompok C4 mengancam akan meledakkan tiga fasilitas itu dengan alat peledak satu per satu mulai tanggal 1 Maret. Salah satu fasilitas kampus itu menjadi lokasi di mana para mahasiswa Muslim hang out.

Kelompok C4 mengatakan niat serangan mereka bukan untuk membunuh siapa pun. ”Kecuali untuk melukai beberapa mahasiswa Muslim. Seharusnya universitas tidak melarang kegiatan Muslim, seperti salat,” bunyi surat ancaman tersebut.

Identitas kelompok C4 belum diketahui. Namun, nama kelompok ini mirip dengan kelompok “Council of Conservative Citizens” sebuah kelompok supremasi kulit putih yang berbasis di Amerika Serikat (AS).

Kelompok C4 mengatakan dalam suratnya itu bahwa mereka tidak akan mentoleransi “perilaku Muslim” lagi sejak Presiden AS Donald Trump berkuasa.

Fasilitas-fasilitas kampus ditutup hingga pukul 18.00 waktu setempat. Sementara itu, tim kepolisian penjinak bom melakukan pemeriksaan di setiap fasilitas kampus. Ancaman bom itu ternyata palsu, karena tidak ada alat peledak yang ditemukan.

Meski demikian, pihak universitas mengecam ancaman tersebut. ”Tidak ada ruang untuk ancaman tersebut di dalam masyarakat kita, Concordia adalah sebuah universitas yang mencakup keragaman sebagai elemen kunci dari siapa kita,” kata Presiden Concordia University Alan Shepard dalam sebuah pernyataan.

”Kami akan saling mendukung dan memastikan bahwa kami tetap menyambut (semua elemen), (menjadi) lembaga inklusif untuk semua mahasiswa siswa, staf, dan fakultas,” lanjut Shepard, seperti dikutip CBC, Kamis (2/3/2017).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3480 seconds (0.1#10.140)