Duta PLO Berdoa Iran Membuat 1.000 Bom Nuklir

Senin, 27 Februari 2017 - 09:03 WIB
Duta PLO Berdoa Iran Membuat 1.000 Bom Nuklir
Duta PLO Berdoa Iran Membuat 1.000 Bom Nuklir
A A A
TEHERAN - Duta atau utusan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) untuk Teheran Salah al-Zawawi berharap Iran memproduksi 1.000 bom nuklir. Menurutnya, Israel benar-benar takut pada program nuklir Republik Islam Iran.

Meski demikian, dia tidak secara eksplisit menyerukan Iran untuk menggunakan bom nuklir terhadap Israel.Komentar itu muncul dalam wawancaranya dengan stasiun televisi al-Manar yang berafiliasi dengan Hizbullah Libanon.

“Saya berdoa kepada Tuhan, Iran akan memproduksi 1.000 bom nuklir,” kata dia berharap. Bom nuklir, ujar dia, dapat digunakan untuk mempertahankanRepublik Islam Iran dan prinsip-prinsipnya.

Transkrip wawancara itu dirilis organisasi non-profit Middle East Media Research Institute (MEMRI) yang dilansir Times of Israel, hari Minggu kemarin.

Iran telah membantah berupaya untuk memproduksi senjata nuklir dan menandatangani kesepakatan nuklir dengan enam kekuatan dunia (Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China) pada tahun 2015. Dalam kesepakatan itu, Iran bersedia mengekang program nuklirnya untuk imbalan pencabutan sanksi atau embargo ekonomi.

Namun, Iran pada saat ini terus mengembangkan rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Pada saat yang sama, sejumlah pejabat senior Iran termasuk pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei berulang kali menyerukan “pemusnahan” Israel.

Selama wawancara, Zawawi mengatakan bahwa Israel adalah bagian dari ”perusahaan Barat”. ”Tujuannya adalah untuk mendirikan Israel Raya, yang akan mengontrol negara-negara Arab dan (membuat) Islam hancur,” katanya.

”Dengan cara ini, musuh kita, bersama dengan para pembela dan masternya, akan menyelesaikan rencana mereka untuk mengubah kita menjadi hamba di wilayah ini dan untuk menjarah sumber daya kami,” katanya.

“Ini terjadi hari ini di dunia Islam kami,” lanjut dia. Pada 2014, duta PLO ini juga pernah menyerukan Iran untuk mendukung Palestina dalam “pemusnahan Israel”. Dia kala itu menyebut Israel adalah ”rezim palsu” yang diciptakan oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3934 seconds (0.1#10.140)