Kebakaran Meluas, 1.000 Warga Mengungsi

Jum'at, 17 Februari 2017 - 21:33 WIB
Kebakaran Meluas, 1.000 Warga Mengungsi
Kebakaran Meluas, 1.000 Warga Mengungsi
A A A
WELLINGTON - Kebakaran liar di Selandia Baru menghancurkan sedikitnya 11 rumah serta memaksa ribuan warga meninggalkan Kota Christchurch dan sekitarnya. Dewan Kota Christchurch menyatakan, kebakaran yang melanda lahan seluas 1.800 hektare itu menghancurkan Port Hills.

Otoritas memperingatkan warga agar segera mengungsi saat melihat tanda bahaya kebakaran. Pejabat pertahanan sipil telah mendeklarasikan keadaan darurat di Kota South Island saat kebakaran di dua lokasi terpisah meluas menjadi kebakaran tunggal yang lebih besar.

“Kami memahami sulit bagi warga meninggalkan rumahnya, tapi kebakaran dapat berubah arah dan disarankan mengungsi segera,” kata Sersan Kepolisian Ash Tabb, dikutip kantor berita AFP. “Jika Anda khawatir, jangan biarkan terlambat. Lebih baik aman daripada menyesal,” papar Tabb.

Dengan asap tebal yang membubung di atas Kota Christchurch, warga dengan penyakit pernapasan disarankan tetap berada di dalam gedung. Kebakaran liar sangat jarang terjadi di Selandia Baru yang secara rutin mengalami hujan sehingga mencegah kebakaran meluas seperti di Australia dan pantai barat Amerika Serikat (AS).

Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Bill English menggunakan helikopter untuk memantau zona bencana kemarin. Dia menyatakan, kebakaran itu mungkin akibat kesengajaan. “Saya telah mendapat gambaran sangat singkat bahwa kebakaran dimulai di dua tempat pada saat yang sama, yang bagi saya terlihat mencurigakan. Tapi, investigasi sedang berlangsung,” paparnya.

“Ada banyak orang yang trauma akibat bencana ini. Beberapa orang kehilangan rumah, banyak yang telah mengungsi,” ujar English di Christchurch. Dia menjelaskan, memerlukan waktu hingga sepekan sebelum kebakaran dapat dikendalikan. Meski begitu, kebakaran dapat dikontrol kemarin dan tidak meluas lebih parah. Kebakaran itu mengakibatkan satu orang tewas saat helikopter yang membawa air mengalami kecelakaan pada Selasa (14/2).

Kecelakaan itu menewaskan pilot helikopter Steve Askin yang merupakan veteran pasukan khusus. Badan Pertahanan Sipil mengonfirmasi 11 rumah terbakar dan menyatakan situasi dapat terus berubah. Mereka menjelaskan sebanyak 14 helikopter dan 3 pesawat membantu memadamkan kebakaran. Jumlah pesawat itu merupakan yang paling maksimal untuk dapat beroperasi secara aman secara bersamaan.

Sebanyak 200 pemadam kebakaran telah mengoperasikan 45 pompa dan tanker di darat. Kepolisian dan militer juga menambahkan personilnya untuk respons darurat. Badan Pertahanan Sipil menjelaskan, kondisi cuaca mendukung hari ini sehingga mengurangi kemungkinan kebakaran semakin meluas.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2959 seconds (0.1#10.140)