Korban Tewas Penembakan di Masjid Quebec Bertambah Jadi 6 Orang

Senin, 30 Januari 2017 - 13:49 WIB
Korban Tewas Penembakan di Masjid Quebec Bertambah Jadi 6 Orang
Korban Tewas Penembakan di Masjid Quebec Bertambah Jadi 6 Orang
A A A
QUEBEC - Korban tewas akibat penembakan brutal oleh sekitar tiga pria bersenjata di sebuah masjid di Quebec, Kanada, pada Minggu malam waktu setempat bertambah menjadi enam orang. Penembakan terjadi ketika para jemaah masjid sedang menjalankan ibadah salat.

Data terbaru tentang korban penembakan itu berasal dari Kepolisian Quebec. Saksi menyebut, sekitar 40 orang di dalam masjid jadi target penembakan, namun data resmi polisi menyatakan sekitar delapan orang yang mengalami luka-luka.

Dua tersangka telah ditangkap dan satu tersangka lainnya masih buron. Masjid yang diberondong tembakan itu berada di Pusat Kebudayaan Islam di Quebec.

Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau melabeli para tersangka sebagai teroris. ”Kami mengutuk serangan teroris ini (terhadap) umat Islam di pusat ibadah dan tempat berlindung,” katanya, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Senin (30/1/2017).

Seorang saksi mata mengatakan polisi bahwa para pelaku menggunakan senjata taktis, termasuk senapan AK-47. Para pelaku memasuki masjid kemudian mengumbar tembakan.

”Mengapa ini terjadi di sini? Ini adalah (tindakan) barbar,” kata presiden masjid, Mohamed Yangui. Para korban penembakan sudah dibawa ke rumah sakit di beberapa kota di Quebec.

Zebida Bendjeddou, yang meninggalkan masjid sebelumnya pada Minggu malam, mengatakan lokasi Pusat Kebudayaan Islam telah menerima ancaman. ”Pada bulan Juni lalu, mereka akan meletakkan kepala babi di depan masjid,” katanya.

”Tapi kami pikir: 'Oh, itu peristiwa yang terisolasi'. Kami tidak menganggapnya serius. Tapi malam ini, mereka mengambil pada lingkup yang berbeda,” katanya.

Insiden Islamophobia telah meningkat di Quebec dalam beberapa tahun terakhir di tengah perdebatan politik atas larangan busana niqab atau penutup muka bagi Muslimah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4378 seconds (0.1#10.140)