Hendak Tenggelam di Italia, Pengungsi Afrika Diteriaki Biarkan Dia Mati

Jum'at, 27 Januari 2017 - 16:39 WIB
Hendak Tenggelam di Italia, Pengungsi Afrika Diteriaki Biarkan Dia Mati
Hendak Tenggelam di Italia, Pengungsi Afrika Diteriaki Biarkan Dia Mati
A A A
VENESIA - Seorang pria pengungsi asal Gambia, Afrika Barat, berteriak minta tolong saat hendak tenggelam di Venesia Grand Canal, Italia. Para wisatawan yang melihatnya justru menertawakan dan berteriak ”biarkan dia mati”.

Musibah yang dialami pengungsi bernama Pateh Sabally, 22, direkam dan videonya viral di media sosial. Insiden itu terjadi pada 22 Januari 2017.

Hakim Italia telah membuka penyelidikan terkait rekaman video yang berisi teriakan dan komentar rasis dari orang-orang yang menonton Sabally.

Para warga dan wisatawan yang melihat penderitaan Sabally menolak untuk melompat ke dalam air dingin di Venesia Grand Canal. Menurut laporan Reuters, Jumat (27/1/2017), pengungsi kesusahan saat hendak tenggelam.

Surat kabar Times of London, yang berbagi video dari insiden itu menulis; ”Para wisatawan tertawa, berteriak dan membuat komentar rasis.” Sabally dilaporkan tiba di Italia dua tahun lalu setelah melarikan diri negara asalnya.

”Ayo, pulang ke rumah,” teriak salah satu penonton yang mendengar teriakan minta tolong Sabally. Laporan lain menyebut ada beberapa orang yang akhirnya melemparkan skoci di dekat Sabally, tapi anehnya pengungsi itu tidak meraihnya.

Rekaman video itu menunjukkan para penonton berspekulasi bahwa pengungsi Gambia itu kemungkinan ingin bunuh diri. ”Dia bodoh. Dia ingin mati,” teriak salah satu orang di video.

Sabally yang sejatinya sudah memiliki izin tinggal di Italia, telah melakukan perjalanan ke Swiss untuk mencari pekerjaan dan supaya lebih dekat dengan kerabatnya di Jerman. Tapi, dia diduga dikirim kembali ke Italia.

Lebih dari 181.000 migran tiba di pantai Italia dengan perahu pada tahun 2016. Sebagian besar dari mereka berasaal dari sub-Sahara, Afrika. Jumlah penerimaan pengungsi di Italia meningkat 18 persen ketimbang tahun 2015 lalu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3317 seconds (0.1#10.140)