Sambut Pelantikan Trump, AS Perketat Keamanan

Kamis, 19 Januari 2017 - 18:47 WIB
Sambut Pelantikan Trump, AS Perketat Keamanan
Sambut Pelantikan Trump, AS Perketat Keamanan
A A A
WASHINGTON - Donald Trump tinggal menghitung hari untuk menduduki kursi kepresidenan di Gedung Putih menggantikan Barack Obama. Rencananya presiden terpilih ini akan mengucapkan sumpah pelantikan pada Jumat mendatang (20/11).

Pengambilan sumpah secara resmi akan digelar di tangga depan Gedung Capitol. Momen inaugurasi tersebut akan menjadi hari istimewa bagi Trump dan Amerika Serikat (AS). Sebagai presiden negara adidaya, mata warga dunia akan tertuju pada momen bersejarah tersebut.

Diperkirakan sekitar 900.000 orang akan berkumpul di Washington untuk turut meramaikan prosesi itu. Sejumlah tokoh dilaporkan hadir dalam acara tersebut. Mereka antara lain calon presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton, mantan Presiden AS Bill Clinton,

mantan Presiden AS George W Bush, mantan Ibu Negara AS Laura Bush, mantan Presiden AS Jimmy Carter, Gubernur Ohio John Kasich, Gubernur New Mexico Susana Martinez, Duta Besar Rusia untuk AS Sergey Kislyak, mantan pemimpin Hong Kong Anson Chan, Senator Elizabeth Warren, Senator Ed Markey.

Namun ada beberapa tokoh yang membatalkan kehadiran. Mereka adalah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang tidak bisa hadir karena ada agenda di dalam negeri, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mantan Presiden AS George HW Bush karena usianya yang sudah lanjut, mantan Gubernur Florida Jeb Bush, Gubernur Illinois Bruce Rauner yang beralasan harus fokus di Illinois.

Selain acara utama di Gedung Putih, inaugurasi juga akan diwarnai beberapa acara yang digelar di segenap penjuru Washington. Pada malamhari jelang pelantikan, Trump dan Wakil Presiden AS terpilih Mike Pence akan meletakkan karangan bunga di Arlington National Cemetery pada 19Januari.

Acaraitu diikuti dengan konser penyambutan berjudul Make America GreatAgain! di Lincoln Memorial. Siang harinya Trump dilantik sebagai presiden AS ke-45. Ketua Mahkamah Agung AS John Roberts akan memimpin pengambilan sumpah di depan Gedung Capitol. Setelah Trump mengucapkan sumpah pelantikan, Mike Pence akan mengucapkan sumpah sebagai wakil presiden.

Trump kemudian akan berpidato yang direkam sebagai bagian sejarah AS. Diantara rangkaian inaugurasi tersebut, pengamanan menjadi salah satu perhatian istimewa. Lebih dari 28.000 personel keamanan dalam negeri AS akan dikerahkan untuk berjaga. Lebih dari 100 blok persegi atau sekitar 2,7 mil persegi akan ditutup dari lalu lintas kendaraan.

Otoritas lokal, negara bagian dan federal pun membuat lapisan-lapisan pengamanan di sekitar acara pengambilan sumpah, berbagai festival kepresidenan, dan protes oposisi. Seluruh dana untuk berbagai kegiatan pelantikan dan pengamanan itu mencapai lebih dari USD100 juta (Rp1,3 triliun).

“Sekitar 28.000 personel dari Badan Rahasia AS (Secret Service), Badan Keamanan Transportasi, FBI, Polisi Taman AS, Polisi Ibu Kota AS, penjaga pantai dan polisi lokal dari Washington dan wilayah sekitar akan dikerahkan ke segenap penjuru kota untuk menyediakan beberapa lapis dan dimensi pengamanan,” papar Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Jeh Johnson seperti dikutip CNN.

Johnson menambahkan, meski tidak ada ancaman khusus, fokus utama pengamanan akan dilakukan untuk aksi individu dan mereka yang mengalami radikalisasi mandiri. Fokus tersebut berdasarkan beberapa kejadian serangan terbaru di Prancis dan Jerman. Selain itu truk-truk sampah dan bus akan diletakkan di lokasi strategis untuk menghalangi lokasi berkumpulnya para pejalan kaki.

Dia memperkirakan ada sekitar 99 kelompok yang pro dan kontra terhadap Trump yang telah mengajukan izin untuk menggelar unjuk rasa. Para pemegang tiket untuk acara pelantikan itu akan ditempatkan di bawah Gedung Capitol dan dapat masuk melalui 6 pos pemeriksaan keamanan yang berada di National Mall dan Reflecting Pool.

Pihak keamanan telah merilis sekitar 40 benda yang tidak boleh dibawa para pengunjung acara tersebut mulai dari senjata api, petasan, tas ransel, balon, drum, peluit hingga tongkat swafoto. Wali Kota Washington Muriel Bowser menyatakan, pihaknya telah mengucurkan anggaran USD30 juta untuk acara tersebut. Dari dana itu, sekitar USD19 juta akan diganti oleh Kongres.

Komite inaugurasi menjelaskan, dana USD90 juta yang dikucurkan juga digunakan untuk biaya pengamanan. Saat acara pelantikan berlangsung, kecepatan pesawat dan kereta juga akan dibatasi di sekitar lokasi tersebut. Pembatasan ruang udara di atas Washington juga akan diperketat dalam beberapa hari mendatang.

Badan Penerbangan Federal (FAA) akan memodifikasi jenis parameter dan prosedur bandara lokal mulai pukul 1.30 siang hingga 6.30 sore pada Kamis (19/1) dan pukul 9 pagi hingga 7 sore pada Jumat (20/1) dan dari pukul 9 pagi hingga siang pada Sabtu (21/1). Beberapa barang yang dilarang di zona keamanan inaugurasi adalah peralatan drone kecil.

“Petugas keamanan akan mengawasi dari dekat para pengguna drone yang dapat mengelak dari radar dan pernah dua kali melanggar perimeter Gedung Putih pada 2015,” ungkap Johnson. “Ini sesuatu yang telah kami bahas dan ada teknologi untuk mengatasinya,” papar dia.

Untuk mengantisipasi membanjirnya para pengunjung, Amstrak juga akan meningkatkan upaya keamanan dengan menambah patroli dan pengawasan penumpang. Petugas juga akan memeriksa barang bawaan dan tas penumpang.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3314 seconds (0.1#10.140)