AS Harus Rangkul Kaum Muslim untuk Berantas Terorisme

WASHINGTON - Calon Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson menyatakan, pemerintahan AS mendatang harusnya merangkul umat Muslim, khususnya mereka yang moderat, dan bukan memusuhinya. Menurut Tillerson, sikap ini diperlukan untuk melawan ancaman terorisme.
Tillerson menuturkan, upaya melawan terorisme harusnya dilakukan melalui dua cara. Pertama, adalah dengan cara keras, yakni melakukan perang langsung. Kedua, adalah dengan cara halus, yakni melawan idelogi radikal dengan idelogi moderat.
"Salah satu sekutu terbesar kami dalam perang ini adalah Muslim moderat, orang-orang beragama Islam yang berbicara dari perspektif mereka dan menyatakan penolakan mereka terhadap terorisme, ini merupakan representasi dari iman yang sebenarnya," ucap Tillerson, sepeti dilansir NBC pada Jumat (13/1).
Sementara itu, di kesempatan yang sama ia juga membahas ide pengawasan dan pendataaan umat Muslim di AS, ide yang yang disampaikan oleh Donald Trump. Tillerson mengaku masih harus memperlajari hal itu untuk bisa mengetahui bagaimana cara kerjanya kelak.
"Saya perlu memiliki lebih banyak informasi soal bagaimana pendekatan seperti itu akan dibangun. Dan, jika itu adalah alat untuk pemeriksaan, maka mungkin meluas ke orang lain juga, kelompok lain yang juga bisa menjadi ancaman terhadap AS," tukasnya.