Pekan Depan, Oposisi Korsel Ajukan Pemakzulan Presiden Park Geun-hye

Jum'at, 02 Desember 2016 - 15:35 WIB
Pekan Depan, Oposisi Korsel Ajukan Pemakzulan Presiden Park Geun-hye
Pekan Depan, Oposisi Korsel Ajukan Pemakzulan Presiden Park Geun-hye
A A A
SEOUL - Partai-partai oposisi Korea Selatan (Korsel) sepakat untuk mengusulkan pemungutan suara untuk memakzulkan Presiden Park Geun-hye pada pekan depan. Presiden Park Geun-hye diduga terlibat dalam skandal politik yang melibatkan orang-orang terdekatnya.

Gabungan tiga partai oposisi Korsel akan mempunyai 165 kursi dari 300 kursi di parlemen yang membuat mereka bisa mengajukan pemakzulan. Namun, mereka masih membutuhkan beberapa anggota Partai Saenuri, partai penguasa, untuk mendapatkan dua pertiga suara mayoritas yang diperlukan untuk mewujudkan pemakzulan Park Geun-hye.

"Tiga partai oposisi yang menginginkan pemakzulan bekerjasama yang erta dan tanpa ragu. Wacana ini akan diusulkan hari ini. Usulan ini akan dilaporkan ke sidang pleno pada 8 Desember dan kami akan membawa usulan pemakzulan untuk dilakukan pemungutan suara pada 9 Desember," jelas juru bicara oposisi utama Partai Demokrat, Ki Dong-min, seperti dikutip dari Reuters, (2/12/2016).

Park Geun-hye sendiri telah mengajukan pengunduran diri dan meminta kepada parlemen untuk memutuskan bagaimanan dan kapan ia harus mundur terkait skandal politik. Namun, oposisi telah menolanya dan menganggapnya sebagai taktik untuk mengulur waktu menghindai pemakzulan.

Jika Park Geun-hye berhasil dipaksa untuk keluar dari kantornya atau mengundurkan diri, ia akan menjadi presiden pertama yang terpilih secara demokratis tidak menyelesaikan tugasnya secara penuh. Sebuah aksi besar diduga akan terjadi pada akhir pekan nanti, aksi protes keenam berturut-turut selama akhir pekan menyerukan Park untuk mengundurkan diri secepatnya.

Park Geun-hye dituduh telah berkolusi dengan temannya, Choi Soon-sil, yang terbukti telah melakukan penyalahgunaan kekuasaan, memberikan tekanan kepada konglomerat untuk menyumbang ke yayasan yang dibentuk untuk mempromosikan inisiatif kebijakannya.

Park telah membantah melakukan kesalahan tetapi ia telah meminta maaf kepada bangsa Korsel.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6339 seconds (0.1#10.140)