Serangan Balik Tuai Kritik, Jenderal Top Ukraina Kesal

Sabtu, 01 Juli 2023 - 13:34 WIB
loading...
Serangan Balik Tuai...
Jenderal Valery Zaluzhny, sosok di balik serangan balasan Ukraina. Foto/Awazz the Voice
A A A
KIEV - Panglima tertinggi angkatan bersenjata Ukraina telah melampiaskan kekesalannya atas pernyataan berulang kali oleh komentator dan pejabat internasional bahwa serangan balik negara itu berjalan terlalu lambat.

Dalam sebuah wawancara dengan Washington Post yang diterbitkan pada hari Jumat, Jenderal Valery Zaluzhny menekankan bahwa serangan Kiev yang sedang berlangsung – yang diklaim Moskow telah gagal untuk mendapatkan landasan apa pun – bukanlah tontonan untuk dinikmati seluruh dunia.

“Ini bukan pertunjukan yang ditonton dan dipertaruhkan oleh seluruh dunia atau apa pun. Setiap hari, setiap meter diberikan darah,” tegasnya seperti dikutip dari RT, Sabtu (1/7/2023).



Zaluzhny, yang sebelumnya dilaporkan terluka parah dalam serangan rudal Rusia, juga mengatakan bahwa yangmembuat dia kesal ketika dirinya mendengar bahwa serangan Ukraina terhenti.

Jenderal Ukraina itu juga menegaskan kembali bahwa tanpa pasokan yang memadai, Kiev tidak akan dapat melaksanakan rencananya.

“Tapi mereka sedang dilaksanakan. Ya, mungkin tidak secepat yang diinginkan oleh para peserta pertunjukan, para pengamat, tapi itu masalah mereka,” tambahnya.

Zaluzhny kemudian mengeluh bahwa Ukraina masih membutuhkan lebih banyak senjata dari pendukung Baratnya, dengan mengatakan bahwa pasukannya sering dikalahkan oleh lawan mereka karena sumber daya yang terbatas. Dia juga menyuarakan rasa frustrasinya karena Ukraina harus menyerbu garis Rusia tanpa dukungan udara, dengan pengiriman jet tempur F-16 canggih setidaknya masih beberapa bulan lagi.



Ukraina memulai serangan balasannya yang sangat dinantikan pada awal Juni, mencoba menembus pertahanan Rusia di beberapa bagian depan. Menurut Moskow, sejauh ini serangan balik Ukraina gagal untuk mendapatkan landasan apa pun.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa kerugian Ukraina telah melebihi Moskow dengan faktor sepuluh, memperkirakan bahwa Kiev telah kehilangan 259 tank dan 780 kendaraan lapis baja sejak awal kampanye.

Pada saat yang sama, Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov menggambarkan serangan itu sebagai "operasi persiapan" sementara Presiden Volodymyr Zelensky mengakui bahwa serangan itu berkembang lebih lambat dari yang diinginkan dalam menghadapi perlawanan keras dari pasukan Rusia.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1891 seconds (0.1#10.140)