Dicap Bebek Lumpuh, Putin Dihina Habis-habisan usai Kudeta Wagner
loading...
A
A
A
“Itu juga jelas. Ukraina mampu melindungi Eropa dari penyebaran kejahatan dan kekacauan Rusia.”
Presiden Zelensky juga menyindir Rusia. "Setiap orang yang memilih jalan kejahatan menghancurkan dirinya sendiri. Siapa yang mengirim barisan pasukan untuk menghancurkan kehidupan negara lain dan tidak dapat menghentikan mereka melarikan diri dan mengkhianati ketika hidup melawan. Siapa yang meneror dengan rudal, dan ketika ditembak jatuh, mempermalukan dirinya sendiri untuk menerima drone Shahed," tulis Zelensky di Twitter.
"Siapa yang membenci orang dan melemparkan ratusan ribu ke dalam perang, untuk akhirnya membarikade dirinya di wilayah Moskow dari orang-orang yang dia persenjatai. Untuk waktu yang lama, Rusia menggunakan propaganda untuk menutupi kelemahan dan kebodohan pemerintahnya. Dan sekarang ada begitu banyak kekacauan sehingga tidak ada kebohongan yang bisa menyembunyikannya," lanjut Zelensky.
Secara terpisah, Presiden Lithuania Gitanas Nauseda mengatakan pemberontakan singkat tentara bayaran Wagner Group menunjukkan Presiden Putin sebagai raja "telanjang".
Maksud komentar presiden negara NATO itu adalah keamanan rezim Putin begitu rapuh sehingga sekelas tentara swasta pun mampu menggoyang kepemimpinan militer Kremlin.
Menurut Nauseda, pemberontakan singkat yang dipimpin Prigozhin menunjukkan bahwa ancaman serius dapat dilakukan terhadap rezim Putin.
"Urutan peristiwa telah menunjukkan bahwa raja telanjang dan kolom militer sebesar ini dapat berbaris cukup jauh untuk menimbulkan ancaman mendasar bagi rezim (Rusia)," kata Nauseda setelah pertemuan Dewan Pertahanan Negara Lithuania.
Presiden Zelensky juga menyindir Rusia. "Setiap orang yang memilih jalan kejahatan menghancurkan dirinya sendiri. Siapa yang mengirim barisan pasukan untuk menghancurkan kehidupan negara lain dan tidak dapat menghentikan mereka melarikan diri dan mengkhianati ketika hidup melawan. Siapa yang meneror dengan rudal, dan ketika ditembak jatuh, mempermalukan dirinya sendiri untuk menerima drone Shahed," tulis Zelensky di Twitter.
"Siapa yang membenci orang dan melemparkan ratusan ribu ke dalam perang, untuk akhirnya membarikade dirinya di wilayah Moskow dari orang-orang yang dia persenjatai. Untuk waktu yang lama, Rusia menggunakan propaganda untuk menutupi kelemahan dan kebodohan pemerintahnya. Dan sekarang ada begitu banyak kekacauan sehingga tidak ada kebohongan yang bisa menyembunyikannya," lanjut Zelensky.
Secara terpisah, Presiden Lithuania Gitanas Nauseda mengatakan pemberontakan singkat tentara bayaran Wagner Group menunjukkan Presiden Putin sebagai raja "telanjang".
Maksud komentar presiden negara NATO itu adalah keamanan rezim Putin begitu rapuh sehingga sekelas tentara swasta pun mampu menggoyang kepemimpinan militer Kremlin.
Menurut Nauseda, pemberontakan singkat yang dipimpin Prigozhin menunjukkan bahwa ancaman serius dapat dilakukan terhadap rezim Putin.
"Urutan peristiwa telah menunjukkan bahwa raja telanjang dan kolom militer sebesar ini dapat berbaris cukup jauh untuk menimbulkan ancaman mendasar bagi rezim (Rusia)," kata Nauseda setelah pertemuan Dewan Pertahanan Negara Lithuania.
(mas)