Sebut Pemimpin ISIS Anak Kemarin Sore, Eks Militan RI Ledek Bom Thamrin

Kamis, 11 Februari 2016 - 17:25 WIB
Sebut Pemimpin ISIS Anak Kemarin Sore, Eks Militan RI Ledek Bom Thamrin
Sebut Pemimpin ISIS Anak Kemarin Sore, Eks Militan RI Ledek Bom Thamrin
A A A
JAKARTA - Mantan militan Indonesia yang pernah bertempur di Afghanistan, Abu Tholut, meremehkan sosok pemimpin ISIS; Abu Bakar Al-Baghdadi, dengan menyebutnya “anak kemarin sore”. Dia juga meledek aksi bom di kawasan Sarinah, Jalan MH. Thamrin, Jakarta, yang dia anggap amatiran.

Al-Baghdadi,” ujarnya menggambarkan sosok pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). ”Ketika saya pergi ke Afghanistan pada '85, dia pasti hanya (anak) 14 tahun,” katanya lagi.

Kami memanggilnya, anak Kemarin sore,” lanjut Abu Tholut dalam wawancaranya dengan Guardian, yang dilansir Kamis (11/2/2016).

Pria itu pernah dipenjara atas tuduhan terlibat terorisme pada tahun 2011. Tapi, sekarang dia sudah bebas bersyarat.

Abu Tholut yang merupakan mantan anggota Jemaah Islamiyah (JI) menertawakan aksi serangan bom dan penembakan yang terjadi di kawasan Sarinah, Jalan MH. Thamrin beberapa waktu lalu.

Kita bisa lihat di video bahwa mereka tampaknya berpikir di tempat. Mereka berdua (pelaku serangan) berpikir; ‘Di mana kita harus pergi? Baiklah, Anda pergi ke sana. Ini sepertinya mereka tidak merencanakannya. Kemudian polisi datang, dan mereka menembaki mereka, seorang polisi lalu lintas,katanya sambil tertawa.


ISIS sendiri telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom di kawasan Sarinah yang menewaskan beberapa orang termasuk para pelaku.


Serangan di Sarinah, kata dia, menggelikan, berantakan dan ceroboh. ”Mengapa mereka membawa bom ke tempat parkir, dan kemudian mereka hanya duduk di sana? Siapa yang tahu apa yang mereka lakukan, bermain-main dengan hal itu, maka salah satunya duduk, dan tiba-tiba ledakan terjadi,” katanya, sembari tertawa kembali. ”Apa yang mereka lakukan di sana?.”

Sementara itu, berbicara di sebuah forum baru-baru ini di Jakarta, analis terorisme Sidney Jones, merinci target kelompok teror di Indonesia.

Tiga kelompok yang setiap orang menargetkannya adalah polisi nomor satu, kemudian orang asing dan kaum Syiah nomor dua dan tiga,” kata Sidney Jones. ” Orang asing untuk pertama kalinya (jadi target) sejak 2009,” imbuh dia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6613 seconds (0.1#10.140)