Mahasiswa di Washington Dipaksa Polisi AS Hapus Bendera Palestina

Kamis, 10 Desember 2015 - 13:04 WIB
Mahasiswa di Washington Dipaksa Polisi AS Hapus Bendera Palestina
Mahasiswa di Washington Dipaksa Polisi AS Hapus Bendera Palestina
A A A
WASHINGTON - Seorang mahasiswa di Universitas George Washington telah dipaksa oleh polisi Amerika Serikat (AS) untuk menghapus atau menurunkan bendera Palestina yang dipajang di kamar asramanya.

Mahasiswa bernama Rami Abounaja, 20, juga diancam polisi tidak boleh pergi sampai bendera Palestina yang dia pajang dihapus. Insiden itu terjadi pada 26 Oktober 2015, di mana seorang polisi tiba-tiba mendatangi kamar asramanya di Washington untuk memerintahkan penghapusan bendera Palestina.

Di minggu berikutnya, mahasiswa itu menerima surat dari Kantor Urusan Hak dan Tanggung Jawab Mahasiswa Universitas George Washington. Kantor itu mengurusi masalah disiplin mahasiswa.

Surat ini berfungsi sebagai peringatan bahwa perilaku ini merupakan pelanggaran dari 'Kode Etik Mahasiswa' dan/atau Pedoman Perilaku Masyarakat Resident,” bunyi surat itu.

Sebagai anggota dari komunitas asrama yang lebih besar kami berharap bahwa Anda akan menghormati rekan-rekan Anda dan menyadari perilaku Anda. Tindakan seorang individu memiliki dampak yang mendalam pada masyarakat. Laporan berikutnya soal penamaan Anda sebagai subjek dapat mengakibatkan hukuman yang diberikan oleh universitas,” lanjut surat tersebut.

Mahasiswa itu melanjutkan bahwa rekan-rekan mahasiswa lainnya telah diizinkan untuk memajang bendera nasional mereka di jendela kamar. Rami Abounaja merasa bahwa dia sedang jadi target selektif.

”Saya merasa sepertinya saya sedang dipilih, karena warisan dan sudut pandang pidato saya, untuk sesuatu yang saya telah lihat, puluhan mahasiswa, persaudaraan dan kelompok mahasiswa lainnya yang dalam tiga tahun saya di GW (Universitas George Washington),” tulis Abounaja dalam surat yang dia tujukan ke pihak universitas, sebagaimana dikutip Sputnik, Kamis (10/12/2015).


Palestine Legal, sebuah organisasi advokasi hak-hak sipil AS, telah melaporkan ada 140 kasus penindasan advokasi Palestina dalam enam bulan pertama pada tahun 2015. Sebanyak 80 persen dari jumlah kasus itu terjadi di kampus-kampus AS.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4260 seconds (0.1#10.140)