Royal Swedish Academy menuturkan analisa yang dilakukan pria berusia 70 tahun itu telah membawa pengaruh besar pada pembuatan kebijakan, membantu untuk menentukan kelompok sosial yang terpengaruh oleh peningkatan pajak pertambahan nilai pada makanan, dan lain sebagainya.
"Untuk merancang kebijakan ekonomi yang mempromosikan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan, kita harus terlebih dahulu memahami pilihan konsumsi individu. Lebih dari orang lain, Angus Deaton telah meningkatkan pemahaman ini," bunyi pernyataan Royal Swedish Academy.
Baca Juga:
"Deaton juga mempelopori penggunaan data survei rumah tangga di negara-negara berkembang, khususnya data tentang konsumsi, untuk mengukur standar hidup dan kemiskinan," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (12/10).
Penghargaan nobel bidang ekonomi, memilki nama resmi Sveriges Riksbank Prize in Economic Sciences in Memory of Alfred Nobel, yang mulai dianugerahkan sejak tahun 1968.
Nobel bidang ekonomi juga bukan bagian dari kelompok asli penghargaan yang ditetapkan oleh Alfred Nobel pada tahun 1985.
Sementara itu, Deaton sendiri merupakan pria kelahiran Edinburgh dan saat ini memegang dua kewarganegaraan, yakni Inggris dan Amerika Serikat (AS). Dia adalah profesor Ekonomi dan Urusan Internasional di Universitas Princeton di AS.
(esn)