Gempa Turki yang Dahsyat Juga Hancurkan Masjid Yeni yang Bersejarah

Selasa, 07 Februari 2023 - 08:51 WIB
loading...
Gempa Turki yang Dahsyat...
Yeni Camii atau Masjid Baru yang bersejarah, yang terletak di pusat kota Malatya, TĂĽrki tenggara, hancur akibat gempa magnitudo 7,8 pada hari Senin (6/2/2023). Foto/DHA Photo
A A A
MALATYA - Yeni Camii [Masjid Baru] yang bersejarah, yang terletak di pusat kota Malatya, TĂĽrki tenggara, hancur akibat gempa magnitudo 7,8 pada hari Senin.

Gempa yang berpusat di distrik Pazarcık, Kahramanmaraş, Turki tenggara, ini juga berdampak mematikan di Suriah utara. Total korban meninggal di kedua negara hingga Selasa (7/2/2023) sudah mencapai lebih dari 3.600 jiwa dengan ribuan lainnya terluka.

Mengutip laporan Daily Sabah, Yeni Camii dipugar dan dibuka untuk ibadah sejak tahun lalu.

Dibangun di lokasi Masjid HacıYusuf, Yeni Camii ini pernah hancur akibat gempa bumi pada 3 Maret 1894, yang oleh otoritas kota Malatya disebut sebagai "Gempa Bumi Besar".



Sejak itu, rekonstruksinya dilanjutkan dengan bantuan masyarakat dan diakhiri dengan sumbangan dari Sultan AbdĂĽlhamid II.

Pada gempa yang terjadi pada 14 Maret 1964, masjid tersebut rusak parah. Ada retakan di kubah dan beberapa dindingnya serta batu bagian atas kerucut jatuh. Dengan pekerjaan pemugaran oleh General Directorate of Foundations, masjid diperbaiki lagi, dan menara besar dipasang.

Sementara itu, di Gaziantep, di mana banyak tempat kerja di Coppersmiths' Bazaar bersejarah juga rusak, hujan salju lebat yang terus menerus membuat tim penyelamat sulit bekerja.

Di Şanlıurfa, seorang guru bernama Raziye Tanlap kehilangan nyawanya setelah puing menara masjid jatuh menimpanya saat gempa. Tanlap yang dibawa ke rumah sakit oleh tim medis tidak dapat diselamatkan meski telah dilakukan intervensi medis.

Dalam insiden terpisah, seorang wanita tewas ketika tembok sebuah masjid runtuh menimpanya di distrik Ceyhan, Adana. Ayşe Çiftçier dan putrinya, Sevinç Çiftçier, yang tinggal di rumah di Hürriyet Mahallesi, ketakutan dan meninggalkan rumah mereka setelah gempa besar kedua yang terjadi di Ceyhan sekitar pukul 13.30.

Saat mereka melarikan diri, dinding masjid runtuh, dan keduanya terjebak di bawah puing-puingnya. Belakangan, keponakan Ayşe Çiftçier, Ramazan Yıldırım, bergegas membantu mereka.

Yıldırım menarik putrinya keluar dari bawah reruntuhan, tetapi ibunya meninggal karena luka-lukanya.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1655 seconds (0.1#10.140)