Kremlin: Tank Barat Tidak Akan Mengubah Jalannya Perang
loading...
A
A
A
MOSKOW - Jika Amerika Serikat (AS) dan sekutunya memasok tank-tank berat ke Ukraina , konsekuensinya bagi Kiev hanya akan negatif, sementara itu tidak akan berdampak serius pada operasi militer Rusia di negara itu. Hal itu diungkapkan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Komentarnya muncul saat pejabat tinggi pertahanan dari Washington dan mitranya berkumpul di Pangkalan Udara Ramstein Amerika di Jerman untuk membahas bantuan militer lebih lanjut untuk Ukraina.
Departemen Pertahanan AS sebelumnya mengumumkan bahwa salah satu tujuan utama pertemuan tersebut adalah meyakinkan Berlin untuk menyediakan tank Leopard 2 bagi Kiev, atau setidaknya mengizinkan negara lain, seperti Polandia dan Finlandia, untuk mengirimkan tank buatan Jerman itu ke Ukraina.
Namun, menurut Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius, mereka gagal mencapai keputusan bulat tentang masalah tersebut. Berlin telah lama menyatakan keragu-raguan untuk mengizinkan negara-negara sekutu mengirim tank Leopard ke Kiev dan dilaporkan menunggu AS untuk mengirim tank Abrams terlebih dahulu. Bagaimanapun, Pentagon menolak untuk memasukkan tank M1 Abrams dalam paket bantuan terbarunya ke Ukraina.
Pekan lalu, pemerintah Inggris berjanji untuk mengirimkan 14 tank tempur utama mereka Challenger 2 ke Kiev.
Peskov menyatakan bahwa pasokan ini hanya akan menimbulkan lebih banyak masalah bagi Ukraina dan pada akhirnya gagal mengubah apa pun terkait kemajuan Rusia di medan perang.
Juru bicara itu memperingatkan agar tidak melebih-lebihkan pentingnya pasokan semacam itu dalam hal kemampuan mereka untuk mengubah sesuatu.
“Semua tank ini akan membutuhkan pemeliharaan dan perbaikan, dan seterusnya, sehingga menciptakan lebih banyak tantangan bagi pasukan Kiev," jelas Peskov seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (21/1/2023).
Rusia telah berulang kali menegaskan bahwa senjata apa pun yang dikirim ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik dan menyebabkan lebih banyak pertumpahan darah yang tidak perlu. Mengenai tank, Peskov pada awal pekan ini menyatakan bahwa jika mereka akhirnya dikirim ke Ukraina, mereka akan terbakar seperti sisa-sisa senjata Barat.
Komentarnya muncul saat pejabat tinggi pertahanan dari Washington dan mitranya berkumpul di Pangkalan Udara Ramstein Amerika di Jerman untuk membahas bantuan militer lebih lanjut untuk Ukraina.
Departemen Pertahanan AS sebelumnya mengumumkan bahwa salah satu tujuan utama pertemuan tersebut adalah meyakinkan Berlin untuk menyediakan tank Leopard 2 bagi Kiev, atau setidaknya mengizinkan negara lain, seperti Polandia dan Finlandia, untuk mengirimkan tank buatan Jerman itu ke Ukraina.
Namun, menurut Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius, mereka gagal mencapai keputusan bulat tentang masalah tersebut. Berlin telah lama menyatakan keragu-raguan untuk mengizinkan negara-negara sekutu mengirim tank Leopard ke Kiev dan dilaporkan menunggu AS untuk mengirim tank Abrams terlebih dahulu. Bagaimanapun, Pentagon menolak untuk memasukkan tank M1 Abrams dalam paket bantuan terbarunya ke Ukraina.
Pekan lalu, pemerintah Inggris berjanji untuk mengirimkan 14 tank tempur utama mereka Challenger 2 ke Kiev.
Peskov menyatakan bahwa pasokan ini hanya akan menimbulkan lebih banyak masalah bagi Ukraina dan pada akhirnya gagal mengubah apa pun terkait kemajuan Rusia di medan perang.
Juru bicara itu memperingatkan agar tidak melebih-lebihkan pentingnya pasokan semacam itu dalam hal kemampuan mereka untuk mengubah sesuatu.
“Semua tank ini akan membutuhkan pemeliharaan dan perbaikan, dan seterusnya, sehingga menciptakan lebih banyak tantangan bagi pasukan Kiev," jelas Peskov seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (21/1/2023).
Rusia telah berulang kali menegaskan bahwa senjata apa pun yang dikirim ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik dan menyebabkan lebih banyak pertumpahan darah yang tidak perlu. Mengenai tank, Peskov pada awal pekan ini menyatakan bahwa jika mereka akhirnya dikirim ke Ukraina, mereka akan terbakar seperti sisa-sisa senjata Barat.
(ian)