Kuwait Teken Kesepakatan Rp5,6 Triliun dengan Produsen Drone Tempur Turki

Jum'at, 20 Januari 2023 - 06:00 WIB
loading...
Kuwait Teken Kesepakatan Rp5,6 Triliun dengan Produsen Drone Tempur Turki
Kuwait Teken Kesepakatan Rp5,6 Triliun dengan Produsen Drone Tempur Turki. FOTO/Anadolu Agency
A A A
KUWAIT CITY - Kuwait telah menandatangani kesepakatan untuk membeli drone tempur Bayraktar Turki . Kesepakatan ini menjadikan Kuwait sebagai negara terbaru yang membeli kendaraan udara tak berawak (UAV) yang banyak dicari negara di dunia.

Dalam sebuah tweet kemarin, produsen senjata Turki, Baykar, mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan kesepakatan senilai USD370 juta (Rp5,6 triliun) dengan Kementerian Pertahanan Kuwait untuk menyediakan drone Bayraktar TB2.



Ditambahkan pula, dalam melakukan dan menyelesaikan kesepakatan, perusahaan memprioritaskan Kuwait dan "meninggalkan perusahaan dari Amerika, Eropa dan China".

Rincian seputar kesepakatan itu tidak diungkapkan dan jumlah UAV yang dijual tidak diumumkan. Tetapi, menurut outlet berita yang berbasis di London, Middle East Eye, sumber yang mengetahui kesepakatan tersebut mengatakan bahwa Kuwait akan menerima 18 drone.

Outlet tersebut juga melaporkan bahwa orang dalam industri mengungkapkan bahwa setiap Bayraktar TB2 dijual seharga sekitar USD5 juta, dengan masing-masing membutuhkan 100 amunisi mikro pintar MAM-L, membuat harga keseluruhan USD15 juta untuk satu unit.



Ada juga biaya tambahan yang harus diperhitungkan, seperti untuk pelatihan dan pusat komando dan kontrol untuk UAV. Meski tidak murah, namun banyak pihak yang menyatakan menaruh minat pada drone tempur produksi Turki tersebut.

Selama beberapa tahun terakhir, drone Bayraktar TB2 telah mendapatkan popularitas di seluruh dunia melalui keefektifannya dalam sejumlah konflik, termasuk di atas langit Libya, Suriah, Nagorno-Karabakh, dan yang terbaru, perang Ukraina.

Ini telah memberi Turki kehadiran yang signifikan di bidang pembuatan drone. Saat ini setidaknya 28 negara diketahui menggunakan UAV tempur dan lebih banyak lagi negara bagian dan perusahaan yang berusaha mengejar kesepakatan dengan Baykar.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1873 seconds (0.1#10.140)