Terungkap, Ukraina Kehabisan Senjata Penting untuk Lawan Rusia

Selasa, 13 Desember 2022 - 22:01 WIB
Sistem pertahanan udara Buk digunakan pasukan Ukraina. Foto/youtube
KIEV - Ukraina kehabisan pasokan amunisi dan suku cadang untuk sistem pertahanan udara S-300 dan Buk era Soviet yang digunakan untuk melawan serangan Rusia pada infrastruktur energi negara.

Financial Times melaporkan hal itu pada Selasa (13/12/2022), mengutip seorang pejabat militer senior Ukraina.

Kepala juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Kolonel Yury Ignat, mengatakan kepada outlet tersebut bahwa unit pertahanan udaranya biasanya menembakkan dua rudal S-300 atau Buk ke setiap proyektil Rusia untuk meningkatkan kemungkinan intersepsi.



Namun, ini menimbulkan tantangan tertentu, karena Ukraina tidak mungkin mendapatkan rudal tambahan untuk sistem ini, yang diproduksi di Rusia.

“Sementara itu, menemukan stok yang tersedia di tempat lain terbukti sulit,” ungkap laporan itu.



Ignat melanjutkan dengan menyatakan sementara Kiev menerima sistem pertahanan udara modern dari pendukung Baratnya, Ukraina akan membutuhkan “ratusan” senjata semacam itu untuk menggantikan persenjataannya yang sudah tua.

“Kami tidak punya pilihan lain selain beralih ke jenis senjata ini karena senjata Soviet 1970-an dan 1980-an keduanya… usang dan musuh menghabiskannya setiap hari,” papar Ignat.



Rusia mulai menargetkan fasilitas energi Ukraina pada awal Oktober setelah menuduh Kiev menyerang infrastruktur kritisnya, termasuk Jembatan Crimea yang strategis.

Gelombang terbaru serangan rudal Rusia terjadi pada 5 Desember setelah pesawat tak berawak Ukraina menargetkan lapangan udara Rusia di Wilayah Saratov dan Ryazan, menewaskan tiga tentara dan melukai empat orang lainnya.

Kiev telah berulang kali meminta negara-negara Barat untuk memasoknya dengan kemampuan pertahanan udara.

Pada Senin, Grup Tujuh (G7), yang mencakup pendukung Barat paling menonjol di Kiev, mengisyaratkan mereka berencana menempatkan "fokus langsung untuk menyediakan sistem pertahanan udara bagi Ukraina."

Namun, pada Minggu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan bantuan keamanan blok tersebut ke Kiev telah menghabiskan persediaannya.

AS tampaknya mengalami masalah yang sama, dengan CNN melaporkan bulan lalu bahwa Departemen Pertahanan kehabisan beberapa sistem senjata canggih dan amunisi untuk diberikan ke Kiev.

Moskow telah berulang kali memperingatkan Barat bahwa pengiriman senjata ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik.

Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Barat secara de-facto mengubah Ukraina menjadi "koloni" dan menggunakan Ukraina "sebagai umpan meriam" dan pendobrak melawan Rusia sambil memasok senjata ke Kiev.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More