Terungkap, Ukraina Kehabisan Senjata Penting untuk Lawan Rusia
Selasa, 13 Desember 2022 - 22:01 WIB
Rusia mulai menargetkan fasilitas energi Ukraina pada awal Oktober setelah menuduh Kiev menyerang infrastruktur kritisnya, termasuk Jembatan Crimea yang strategis.
Gelombang terbaru serangan rudal Rusia terjadi pada 5 Desember setelah pesawat tak berawak Ukraina menargetkan lapangan udara Rusia di Wilayah Saratov dan Ryazan, menewaskan tiga tentara dan melukai empat orang lainnya.
Kiev telah berulang kali meminta negara-negara Barat untuk memasoknya dengan kemampuan pertahanan udara.
Pada Senin, Grup Tujuh (G7), yang mencakup pendukung Barat paling menonjol di Kiev, mengisyaratkan mereka berencana menempatkan "fokus langsung untuk menyediakan sistem pertahanan udara bagi Ukraina."
Namun, pada Minggu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan bantuan keamanan blok tersebut ke Kiev telah menghabiskan persediaannya.
AS tampaknya mengalami masalah yang sama, dengan CNN melaporkan bulan lalu bahwa Departemen Pertahanan kehabisan beberapa sistem senjata canggih dan amunisi untuk diberikan ke Kiev.
Moskow telah berulang kali memperingatkan Barat bahwa pengiriman senjata ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik.
Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Barat secara de-facto mengubah Ukraina menjadi "koloni" dan menggunakan Ukraina "sebagai umpan meriam" dan pendobrak melawan Rusia sambil memasok senjata ke Kiev.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
Gelombang terbaru serangan rudal Rusia terjadi pada 5 Desember setelah pesawat tak berawak Ukraina menargetkan lapangan udara Rusia di Wilayah Saratov dan Ryazan, menewaskan tiga tentara dan melukai empat orang lainnya.
Kiev telah berulang kali meminta negara-negara Barat untuk memasoknya dengan kemampuan pertahanan udara.
Pada Senin, Grup Tujuh (G7), yang mencakup pendukung Barat paling menonjol di Kiev, mengisyaratkan mereka berencana menempatkan "fokus langsung untuk menyediakan sistem pertahanan udara bagi Ukraina."
Namun, pada Minggu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan bantuan keamanan blok tersebut ke Kiev telah menghabiskan persediaannya.
AS tampaknya mengalami masalah yang sama, dengan CNN melaporkan bulan lalu bahwa Departemen Pertahanan kehabisan beberapa sistem senjata canggih dan amunisi untuk diberikan ke Kiev.
Moskow telah berulang kali memperingatkan Barat bahwa pengiriman senjata ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik.
Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Barat secara de-facto mengubah Ukraina menjadi "koloni" dan menggunakan Ukraina "sebagai umpan meriam" dan pendobrak melawan Rusia sambil memasok senjata ke Kiev.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(sya)
tulis komentar anda