Mantan Penasihat Pentagon: Zelensky Siap untuk Netralitas

Senin, 12 Desember 2022 - 10:50 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky siap pada Maret untuk memenuhi beberapa persyaratan perdamaian Moskow.

Klaim itu diungkapkan pensiunan Kolonel Angkatan Darat AS Douglas MacGregor dalam wawancara baru-baru ini.

Dia menyalahkan mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson karena mencegah penyelesaian konflik.



Ketika delegasi Ukraina dan Rusia duduk di Istanbul pada Maret, muncul berita tentang kesepakatan potensial yang akan membuat Kiev meninggalkan ambisinya bergabung NATO dan menyetujui netralitas, sebagai imbalan penarikan Rusia ke garis pertempuran pra-Februari.



Beberapa hari kemudian, Zelensky mengatakan dia telah menemukan bukti kejahatan perang di wilayah yang dikosongkan pasukan Rusia, dan negosiasi dibatalkan.

Dalam wawancara dengan sejarawan militer Michael Vlahos, yang diterbitkan pada Sabtu, MacGregor mengklaim Inggris bertanggung jawab atas penghentian pembicaraan damai yang tiba-tiba.

"Kami memiliki bukti bahwa menjelang akhir Maret, Tuan Zelensky berkata 'ya, kita bisa hidup dengan netralitas', dan ketika kata itu sampai ke Washington dan London, orang-orang menjadi marah," papar dia.



“Boris Johnson mewakili kepentingan Washington dan berkata 'sama sekali tidak, kami akan mendukung Anda sampai akhir yang pahit. Anda harus berdiri tegak dan berjuang untuk setiap jengkal Ukraina,” ujar dia.

MacGregor bukanlah pejabat AS pertama yang menyatakan Zelensky siap untuk perdamaian pada bulan Maret.

Fiona Hill, seorang diplomat veteran AS yang menjabat sebagai direktur senior Dewan Keamanan Nasional AS untuk Eropa dan Rusia dalam pemerintahan Trump, menulis pada September bahwa "penyelesaian sementara" telah disepakati di Istanbul.

Pada Mei, media Ukraina menghubungkan runtuhnya pembicaraan ini dengan tekanan yang dikenakan pada Kiev oleh Johnson.

Perdana menteri Inggris mengunjungi Kiev pada 9 April, dilaporkan tanpa pengumuman.

Menurut surat kabar Ukrainskaya Pravda, Johnson mengatakan kepada para pejabat bahwa, "Bahkan jika Ukraina siap menandatangani beberapa perjanjian jaminan dengan Putin, mereka (Barat) tidak."

Sekarang, hampir sepuluh bulan setelah konflik, Zelensky telah melarang negosiasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Zelensky telah berjanji merebut kembali semua wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporozhye, yang memilih bergabung dengan Federasi Rusia pada September.

Pemimpin Ukraina itu juga berjanji merebut Crimea, yang telah menjadi bagian dari Rusia sejak referendum 2014.

Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia tetap terbuka untuk pembicaraan, tetapi memperingatkan pada Oktober bahwa kekuatan Barat harus dilibatkan, karena kesepakatan dengan Ukraina saja dapat "segera dibatalkan atas perintah" dari Barat.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More