3 Budaya Barat yang Kini Boleh Dirayakan di Arab Saudi, Terbaru Halloween
Selasa, 01 November 2022 - 17:18 WIB
RIYADH - Sejumlah budaya Barat yang sebelumnya dianggap tabu kini boleh dirayakan secara terang-terangan oleh warga di Arab Saudi.
Dalam riwayatnya, Arab Saudi dikenal sebagai negara yang tidak terlalu terbuka bagi kebudayaan atau hal-hal baru.
Dengan statusnya yang memiliki beberapa situs suci umat Islam, mereka mencoba mempertahankan pemerintahan dan kebijakan yang telah ada sebelumnya.
Namun, perlahan hal tersebut berubah. Terlebih setelah berbagai kebijakan reformasi sosial yang dicanangkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS). Kini, Arab Saudi bahkan telah banyak melonggarkan aturan terhadap warga negaranya.
Selain itu, beberapa perayaan yang dianggap produk barat juga mulai diperbolehkan. Padahal, sebelumnya Saudi melarang segala bentuk perayaan tersebut karena dianggap tidak Islami.
Berikut tiga budaya barat yang kini boleh dirayakan secara terbuka di Arab Saudi.
1. Halloween
Pertama, ada perayaan Halloween. Dengan tujuan ingin menerapkan reformasi sosial guna memodernisasi negara, Putra Mahkota Mohammed Bin Salman melakukan berbagai langkah mengejutkan.
Salah satu yang terbaru adalah diperbolehkannya perayaan Halloween. Dikutip dari laman Middle East Monitor, sebelumnya Arab Saudi melarang festival Halloween di negaranya.
Namun, tahun ini Saudi merayakannya. Dijuluki “Akhir Pekan Menakutkan”, kegiatan ini berlangsung di Boulevard Riyadh.
Pada perayaan tersebut, orang-orang bersuka ria mengenakan kostum menakutkan dan membagikannya di akun sosial media masing-masing. Setelah pelaksanaannya, mulai muncul banyak kritikan terhadap pemerintah Arab Saudi.
Sebagian pengguna sosial media menyoroti tentang izin perayaan non-muslim yang sebelumnya pernah dilarang ini, sementara Saudi disebut tidak mengizinkan perayaan Maulid Nabi Muhammad yang dikenal sebagai Al Maulid.
“Ini adalah perayaan besar dan ada semangat kegembiraan. Terkait hal haram atau halal, saya tidak tahu tentang itu. Kami hanya bersenang-senang saja,” ucap salah satu pengunjung seperti dikutip.
Lebih lanjut, New York Times melaporkan kegiatan yang disponsori pemerintah ini dilakukan tepat sebelum Halloween. Adapun tujuannya agar tidak terlihat secara resmi mengikuti budaya barat tersebut.
2. Perayaan Tahun Baru Masehi
Sama halnya dengan Halloween, perayaan tahun baru Masehi di Arab Saudi sebelumnya juga dilarang.
Dikutip dari laman Alarabiya News, negara ini diketahui telah merayakan malam tahun baru pertama kalinya di Boulevard Riyadh City pada penghujung 2021 lalu.
“Di layar Boulevard Riyadh City, kami menghitung dari 10 hingga mencapai 2022 bersama-sama. Kami merayakan awal baru dimana kami lebih menghidupkan imajinasi,” tulis keterangan video di akun Riyadh Seasons.
Dalam perayaan tersebut, cukup banyak pengunjung yang hadir untuk bersenang-senang. Untuk diketahui, hal tersebut merupakan perayaan malam tahun baru pertama Arab Saudi yang digelar di tempat terbuka.
3. Hari Valentine
Berikutnya ada hari valentine. Dikutip dari laman Alarabiya News, beberapa tahun yang lalu merayakan hari kasih sayang atau Valentine Day merupakan hal ilegal karena berstatus hari libur Kristen dan tidak Islami.
Namun, beberapa tahun terakhir juga telah terjadi pelonggaran aturan dari pemerintah Arab Saudi dan membuat Hari Valentine ini populer bagi warga di sana.
Melihat sejarahnya, hal tersebut mulai berubah ketika kabinet mengeluarkan dekrit yang membatasi kewenangan pihak terkait pada tahun 2016. Setelahnya, semakin banyak orang orang di Arab Saudi merayakan Hari Valentine ini.
Sebagai contohnya, bahkan sebagian restoran menawarkan hal menarik khusus di hari tersebut. Salah satunya adalah menu spesial bertemakan Hari Valentine yang bisa dikombinasikan untuk kejutan bagi pasangan.
Dalam riwayatnya, Arab Saudi dikenal sebagai negara yang tidak terlalu terbuka bagi kebudayaan atau hal-hal baru.
Dengan statusnya yang memiliki beberapa situs suci umat Islam, mereka mencoba mempertahankan pemerintahan dan kebijakan yang telah ada sebelumnya.
Namun, perlahan hal tersebut berubah. Terlebih setelah berbagai kebijakan reformasi sosial yang dicanangkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS). Kini, Arab Saudi bahkan telah banyak melonggarkan aturan terhadap warga negaranya.
Selain itu, beberapa perayaan yang dianggap produk barat juga mulai diperbolehkan. Padahal, sebelumnya Saudi melarang segala bentuk perayaan tersebut karena dianggap tidak Islami.
Berikut tiga budaya barat yang kini boleh dirayakan secara terbuka di Arab Saudi.
1. Halloween
Pertama, ada perayaan Halloween. Dengan tujuan ingin menerapkan reformasi sosial guna memodernisasi negara, Putra Mahkota Mohammed Bin Salman melakukan berbagai langkah mengejutkan.
Salah satu yang terbaru adalah diperbolehkannya perayaan Halloween. Dikutip dari laman Middle East Monitor, sebelumnya Arab Saudi melarang festival Halloween di negaranya.
Namun, tahun ini Saudi merayakannya. Dijuluki “Akhir Pekan Menakutkan”, kegiatan ini berlangsung di Boulevard Riyadh.
Pada perayaan tersebut, orang-orang bersuka ria mengenakan kostum menakutkan dan membagikannya di akun sosial media masing-masing. Setelah pelaksanaannya, mulai muncul banyak kritikan terhadap pemerintah Arab Saudi.
Sebagian pengguna sosial media menyoroti tentang izin perayaan non-muslim yang sebelumnya pernah dilarang ini, sementara Saudi disebut tidak mengizinkan perayaan Maulid Nabi Muhammad yang dikenal sebagai Al Maulid.
“Ini adalah perayaan besar dan ada semangat kegembiraan. Terkait hal haram atau halal, saya tidak tahu tentang itu. Kami hanya bersenang-senang saja,” ucap salah satu pengunjung seperti dikutip.
Lebih lanjut, New York Times melaporkan kegiatan yang disponsori pemerintah ini dilakukan tepat sebelum Halloween. Adapun tujuannya agar tidak terlihat secara resmi mengikuti budaya barat tersebut.
2. Perayaan Tahun Baru Masehi
Sama halnya dengan Halloween, perayaan tahun baru Masehi di Arab Saudi sebelumnya juga dilarang.
Dikutip dari laman Alarabiya News, negara ini diketahui telah merayakan malam tahun baru pertama kalinya di Boulevard Riyadh City pada penghujung 2021 lalu.
“Di layar Boulevard Riyadh City, kami menghitung dari 10 hingga mencapai 2022 bersama-sama. Kami merayakan awal baru dimana kami lebih menghidupkan imajinasi,” tulis keterangan video di akun Riyadh Seasons.
Dalam perayaan tersebut, cukup banyak pengunjung yang hadir untuk bersenang-senang. Untuk diketahui, hal tersebut merupakan perayaan malam tahun baru pertama Arab Saudi yang digelar di tempat terbuka.
3. Hari Valentine
Berikutnya ada hari valentine. Dikutip dari laman Alarabiya News, beberapa tahun yang lalu merayakan hari kasih sayang atau Valentine Day merupakan hal ilegal karena berstatus hari libur Kristen dan tidak Islami.
Namun, beberapa tahun terakhir juga telah terjadi pelonggaran aturan dari pemerintah Arab Saudi dan membuat Hari Valentine ini populer bagi warga di sana.
Melihat sejarahnya, hal tersebut mulai berubah ketika kabinet mengeluarkan dekrit yang membatasi kewenangan pihak terkait pada tahun 2016. Setelahnya, semakin banyak orang orang di Arab Saudi merayakan Hari Valentine ini.
Sebagai contohnya, bahkan sebagian restoran menawarkan hal menarik khusus di hari tersebut. Salah satunya adalah menu spesial bertemakan Hari Valentine yang bisa dikombinasikan untuk kejutan bagi pasangan.
(sya)
tulis komentar anda