Pertempuran Sengit Pecah Dekat Donetsk, Rusia Gencarkan Serangan di Ukraina Timur

Kamis, 11 Agustus 2022 - 16:04 WIB
Tentara Ukraina berada di dekat garis depan pertempuran di desa Pisky, Donetsk, 29 Januari 2022. Foto/REUTERS
DONETSK - Pertempuran sengit berkecamuk di sekitar kota Pisky, Ukraina timur pada Kamis (11/8/2022) saat Rusia bertekad merebut semua wilayah industri Donbass.

Seorang pejabat Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang didukung Rusia mengatakan Pisky, di garis depan hanya 10 km barat laut ibukota provinsi Donetsk, berada di bawah kendali pasukan Rusia dan separatis.

“Kondisi panas di Pisky. Kota ini milik kami tetapi masih ada kantong-kantong perlawanan yang tersebar di utara dan baratnya,” papar pejabat DPR, Danil Bezsonov, di Telegram.





Pejabat Ukraina membantah kota yang dijaga ketat itu telah jatuh ke tangan Rusia. Kota itu menjadi kunci pertahanan Donetsk. Reuters tidak dapat memverifikasi kebenaran klaim sejumlah akun medan perang.

Wilayah Donbass yang terdiri dari provinsi Luhansk dan Donetsk menjadi target utama Moskow setelah gagal merebut ibu kota Kiev pada awal perang pada Februari.

Luhansk sekarang hampir sepenuhnya berada di bawah kendali Rusia tetapi Donetsk masih belum sepenuhnya dikuasai.



Penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovych mengatakan dalam wawancara yang diposting di YouTube bahwa, "Gerakan Rusia ke Pisky tidak berhasil."

Gubernur regional Luhansk Serhiy Gaidai, yang diwawancarai televisi Ukraina, mengatakan Rusia telah mengirim semakin banyak tentara bayaran ke wilayah tersebut, termasuk dari perusahaan keamanan swasta Wagner.

“Kami pernah memiliki kota-kota Ukraina yang damai. Sekarang kita telah didorong ke Abad Pertengahan ... Orang-orang sekarang pergi karena mereka takut membeku di musim dingin yang akan datang,” tutur dia.

Ukraina menuduh Rusia pada Rabu menewaskan 13 orang dan melukai 10 orang dengan roket yang ditembakkan dari sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir yang direbut di pusat wilayah itu.

Rusia dituding menggunakan fasilitas nuklir sebagai tameng dari serangan balasan Ukraina.

“Rusia pengecut tidak bisa berbuat apa-apa lagi sehingga mereka menyerang kota-kota yang bersembunyi di pembangkit listrik tenaga atom Zaporizhzhia,” tuding Andriy Yermak, kepala staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan di media sosial pada Rabu.

Ukraina mengatakan sekitar 500 tentara Rusia dengan kendaraan berat dan senjata berada di fasilitas nuklir itu, di mana teknisi warga Ukraina terus bekerja.

Militer Ukraina mengatakan Rusia juga membombardir beberapa daerah lain di wilayah Zaporizhzhia. Rusia belum mengomentari tuduhan Ukraina dan Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi versi Kiev.

Ukraina dan Rusia telah menuduh satu sama lain membahayakan fasilitas nuklir terbesar di Eropa, dengan serangan di dekatnya.

Grup Tujuh (G7), negara industri terkemuka pada Rabu mengatakan kepada Rusia untuk menyerahkan kembali fasilitas nuklir ke Ukraina, setelah pengawas energi atom PBB membunyikan alarm atas potensi bencana nuklir.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More