Protes Keras Kunjungan Pelosi ke Taiwan, China Panggil Duta Besar AS
Rabu, 03 Agustus 2022 - 09:48 WIB
BEIJING - China memanggil Duta Besar Amerika Serikat (AS) di Beijing Nicholas Burns pada Selasa (2/8/2022) untuk menegurnya atas perjalanan "mengerikan" Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan.
Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng menyuarakan “protes keras” atas kunjungan Pelosi ke pulau demokratis yang memiliki pemerintahan sendiri itu saat bertemu Duta Besar Nicholas Burns.
Taiwan dianggap China sebagai bagian dari wilayahnya. "Langkah ini sangat mengerikan dan konsekuensinya sangat serius," ujar Xie seperti dikutip kantor berita pemerintah China Xinhua.
“China tidak akan tinggal diam,” tegas Xie.
Perjalanan Pelosi, pejabat AS terpilih dengan profil tertinggi untuk mengunjungi Taiwan dalam 25 tahun, membuat ketegangan melonjak antara dua ekonomi terbesar dunia.
Beijing menganggap kunjungan itu sebagai provokasi besar. Adapun AS juga menuding China memprovokasi dengan ancaman militer.
Xie mengatakan, “Amerika Serikat akan membayar harga untuk kesalahannya sendiri."
“Dia mendesak Washington untuk segera mengatasi kesalahannya, mengambil langkah-langkah praktis untuk membatalkan efek buruk yang disebabkan oleh kunjungan Pelosi ke Taiwan," ungkap laporan kantor berita Xinhua.
Pelosi mendarat di Taiwan Selasa malam, menentang serangkaian peringatan kemarahan dari Beijing.
Sementara pemerintahan Biden dipahami menentang pemberhentian Pelosi di Taiwan, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan di Washington bahwa dia berhak pergi ke mana pun dia mau.
Militer China mengatakan dalam "siaga tinggi" dan akan "meluncurkan serangkaian aksi militer yang ditargetkan sebagai tanggapan" atas kunjungan tersebut.
Mereka mengumumkan rencana serangkaian latihan militer di perairan sekitar pulau Taiwan yang akan dimulai pada Rabu.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan lebih dari 21 pesawat militer China telah terbang pada Selasa ke zona identifikasi pertahanan udara pulau itu.
Zona itu adalah area yang lebih luas dari wilayah udara territorial Taiwan yang tumpang tindih dengan bagian dari zona pertahanan udara China sendiri.
“Taiwan adalah Taiwan-nya China, dan Taiwan pada akhirnya akan kembali ke pelukan ibu pertiwi. Orang-orang China tidak takut pada hantu, tekanan, dan kejahatan,” tegas Xie kepada Burns, menurut Xinhua.
Tidak ada komentar langsung dari Washington. Sejauh ini, AS telah mengerahkan armada penyerang yang dipimpin kapal induk untuk mengantisipasi aksi militer China terhadap Pelosi dan Taiwan.
Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng menyuarakan “protes keras” atas kunjungan Pelosi ke pulau demokratis yang memiliki pemerintahan sendiri itu saat bertemu Duta Besar Nicholas Burns.
Taiwan dianggap China sebagai bagian dari wilayahnya. "Langkah ini sangat mengerikan dan konsekuensinya sangat serius," ujar Xie seperti dikutip kantor berita pemerintah China Xinhua.
“China tidak akan tinggal diam,” tegas Xie.
Baca Juga
Perjalanan Pelosi, pejabat AS terpilih dengan profil tertinggi untuk mengunjungi Taiwan dalam 25 tahun, membuat ketegangan melonjak antara dua ekonomi terbesar dunia.
Beijing menganggap kunjungan itu sebagai provokasi besar. Adapun AS juga menuding China memprovokasi dengan ancaman militer.
Xie mengatakan, “Amerika Serikat akan membayar harga untuk kesalahannya sendiri."
“Dia mendesak Washington untuk segera mengatasi kesalahannya, mengambil langkah-langkah praktis untuk membatalkan efek buruk yang disebabkan oleh kunjungan Pelosi ke Taiwan," ungkap laporan kantor berita Xinhua.
Pelosi mendarat di Taiwan Selasa malam, menentang serangkaian peringatan kemarahan dari Beijing.
Sementara pemerintahan Biden dipahami menentang pemberhentian Pelosi di Taiwan, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan di Washington bahwa dia berhak pergi ke mana pun dia mau.
Militer China mengatakan dalam "siaga tinggi" dan akan "meluncurkan serangkaian aksi militer yang ditargetkan sebagai tanggapan" atas kunjungan tersebut.
Mereka mengumumkan rencana serangkaian latihan militer di perairan sekitar pulau Taiwan yang akan dimulai pada Rabu.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan lebih dari 21 pesawat militer China telah terbang pada Selasa ke zona identifikasi pertahanan udara pulau itu.
Zona itu adalah area yang lebih luas dari wilayah udara territorial Taiwan yang tumpang tindih dengan bagian dari zona pertahanan udara China sendiri.
“Taiwan adalah Taiwan-nya China, dan Taiwan pada akhirnya akan kembali ke pelukan ibu pertiwi. Orang-orang China tidak takut pada hantu, tekanan, dan kejahatan,” tegas Xie kepada Burns, menurut Xinhua.
Tidak ada komentar langsung dari Washington. Sejauh ini, AS telah mengerahkan armada penyerang yang dipimpin kapal induk untuk mengantisipasi aksi militer China terhadap Pelosi dan Taiwan.
(sya)
tulis komentar anda