John Bolton Mengaku Ikut Rancang Kudeta terhadap Para Pemimpin Asing
Rabu, 13 Juli 2022 - 18:17 WIB
WASHINGTON - Mantan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Bolton mengaku mengambil peran dalam upaya menggulingkan para pemimpin asing.
Dia mengklaim memainkan peran dalam upaya perubahan rezim di luar negeri sambil menunjukkan bahwa mantan Presiden Donald Trump tidak memiliki pandangan ke depan untuk melakukan kudeta sendiri di dalam negeri.
Berbicara kepada CNN Jake Tapper setelah sidang Kongres Selasa (12/7/2022) mengenai kerusuhan Capitol 6 Januari, Bolton bersikeras mantan panglima tertinggi tidak mungkin melakukan "kudeta yang direncanakan dengan hati-hati," karena "bukan itu cara Donald Trump melakukan sesuatu."
Ketika pembawa acara TV berargumen bahwa, “Seseorang tidak harus menjadi brilian untuk mencoba kudeta,” Bolton mempertahankan pendiriannya, dengan mengatakan dia secara pribadi telah mengambil bagian dalam penggulingan sejumlah pemerintah asing dan proyek semacam itu memerlukan perencanaan yang signifikan.
“Saya tidak setuju dengan itu. Sebagai seseorang yang telah membantu merencanakan kudeta, tidak di sini tetapi, Anda tahu, di tempat lain, dibutuhkan banyak pekerjaan,” ungkap mantan pejabat itu, dilansir RT.com.
“Dan bukan itu yang (Trump) lakukan. Itu hanya tersandung dari satu ide ke ide lainnya,” ungkap dia.
Ketika Tapper menanyakan secara spesifik, Bolton menolak menjelaskan, tetapi terus menyebutkan Venezuela, di mana tokoh-tokoh oposisi yang didukung AS berusaha menggulingkan Presiden Nicolas Maduro pada 2019 tetapi gagal menginspirasi pembelotan massal dari pasukan keamanan.
Dia mengklaim memainkan peran dalam upaya perubahan rezim di luar negeri sambil menunjukkan bahwa mantan Presiden Donald Trump tidak memiliki pandangan ke depan untuk melakukan kudeta sendiri di dalam negeri.
Berbicara kepada CNN Jake Tapper setelah sidang Kongres Selasa (12/7/2022) mengenai kerusuhan Capitol 6 Januari, Bolton bersikeras mantan panglima tertinggi tidak mungkin melakukan "kudeta yang direncanakan dengan hati-hati," karena "bukan itu cara Donald Trump melakukan sesuatu."
Ketika pembawa acara TV berargumen bahwa, “Seseorang tidak harus menjadi brilian untuk mencoba kudeta,” Bolton mempertahankan pendiriannya, dengan mengatakan dia secara pribadi telah mengambil bagian dalam penggulingan sejumlah pemerintah asing dan proyek semacam itu memerlukan perencanaan yang signifikan.
“Saya tidak setuju dengan itu. Sebagai seseorang yang telah membantu merencanakan kudeta, tidak di sini tetapi, Anda tahu, di tempat lain, dibutuhkan banyak pekerjaan,” ungkap mantan pejabat itu, dilansir RT.com.
“Dan bukan itu yang (Trump) lakukan. Itu hanya tersandung dari satu ide ke ide lainnya,” ungkap dia.
Ketika Tapper menanyakan secara spesifik, Bolton menolak menjelaskan, tetapi terus menyebutkan Venezuela, di mana tokoh-tokoh oposisi yang didukung AS berusaha menggulingkan Presiden Nicolas Maduro pada 2019 tetapi gagal menginspirasi pembelotan massal dari pasukan keamanan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda