Ribuan Tentara Ukraina Jalani Pelatihan di Inggris
Minggu, 10 Juli 2022 - 15:19 WIB
Untuk memastikan pasukan Ukraina terbiasa dengan senjata yang akan mereka gunakan selama pelatihan, London telah “membeli” senapan serbu tipe AK dengan cepat. Perlengkapan lain yang diperlukan, seperti helm, pelindung tubuh, seragam lapangan dan sepatu bot, juga disediakan oleh negara tuan rumah.
Pernyataan itu juga menunjukkan bahwa Inggris memiliki sejarah panjang dalam mendukung personel militer Ukraina, setelah memberikan pelatihan kepada sekitar 22.000 tentara antara 2015 dan 2022.
Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, dengan alasan kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberi wilayah Donetsk dan Lugansk status khusus di dalam negara Ukraina.
Protokol, yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada 2014. Mantan Presiden Ukraina Petro Poroshenko sejak itu mengakui bahwa tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”
Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.
Pernyataan itu juga menunjukkan bahwa Inggris memiliki sejarah panjang dalam mendukung personel militer Ukraina, setelah memberikan pelatihan kepada sekitar 22.000 tentara antara 2015 dan 2022.
Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, dengan alasan kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberi wilayah Donetsk dan Lugansk status khusus di dalam negara Ukraina.
Protokol, yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada 2014. Mantan Presiden Ukraina Petro Poroshenko sejak itu mengakui bahwa tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”
Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.
(ian)
tulis komentar anda