Lama Bungkam, Vladimir Putin Buka-bukaan Soal Kesehatannya

Sabtu, 18 Juni 2022 - 21:56 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin buka suara terkait kondisi kesehatannya. Foto/Sky News
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin buka suara menanggapi desas desus terkait kesehatannya saat berbicara di sebuah forum ekonomi di St Petersburg pada hari Jumat.

"Rumor tentang kematian saya sangat dibesar-besarkan," kata pemimpin Rusia itu selama tanya jawab seperti dikutip dari Business Insider, Sabtu (18/6/2022).

Putin memparafrasekan salah kutip populer yang dikaitkan dengan penulis Amerika Samuel Langhorne Clemens, yang dikenal dengan nama penanya Mark Twain, di mana ia menanggapi laporan surat kabar tentang kematiannya.



Desas-desus telah beredar tentang dugaan kesehatan buruk presiden Rusia itu selama bertahun-tahun, tetapi spekulasi telah meningkat sejak Rusia menginvasi Ukraina.



Sebuah outlet investigasi Rusia baru-baru ini mengklaim bahwa Putin telah dikunjungi oleh dokter kanker puluhan kali. Klaim lain tentang kesehatannya telah dibuat oleh oligarki Rusia yang tidak dikenal, mantan mata-mata Inggris, dan pejabat Ukraina.

Beberapa video juga beredar di media sosial yang memperlihatkan kaki pemimpin Rusia itu berkedut tak terkendali dan dia tampak tidak nyaman saat mencengkeram tepi meja.

Laporan tersebut memicu banyak spekulasi, termasuk dugaan bahwa wajahnya baru-baru ini tampak membengkak karena mengonsumsi steroid.

Namun, beberapa pejabat Barat meragukan teori bahwa Putin tidak sehat.



Tiga pakar intelijen dan militer Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengatakan kepada John Haltiwanger dan Mattathias Schwartz dari Business Insider bahwa ada kekurangan bukti yang dapat dipercaya untuk mendukung rumor tersebut.

Pidato Putin pada hari Jumat datang hampir empat bulan setelah Rusia memulai invasi tanpa alasan ke Ukraina.

Dalam pidatonya, pemimpin Rusia itu mengecam sanksi ekonomi yang dijatuhkan pada Rusia, dan mengatakan AS bertindak seperti "utusan Tuhan di Bumi."

Dia juga mengklaim tanpa dasar bahwa keputusannya untuk menyerang "dipaksa" karena meningkatnya risiko ancaman.



(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More