Iran Mengaku Sedang Merencanakan Peluncuran Roket
Rabu, 15 Juni 2022 - 21:00 WIB
TEHERAN - Iran mengakui pada Rabu (15/6/2022), bahwa pihaknya merencanakan dua tes untuk roket berbahan bakar padat baru. Pengakuan ini dilontarkan Teheran setelah foto-foto satelit menunjukkan persiapan di landasan peluncuran gurun yang sebelumnya digunakan dalam program tersebut.
“Republik Islam akan meluncurkan roket Zuljanah yang membawa satelit dua kali lagi setelah melakukan peluncuran sebelumnya,” sebut laporan kantor berita IRNA, mengutip juru bicara Kementerian Pertahanan Ahmad Hosseini.
Dia tidak merinci kerangka waktu untuk tes, atau mengatakan kapan peluncuran sebelumnya terjadi. “Masing-masing dari tiga tahap Zuljanah akan dievaluasi selama tes,” kata Hosseini, seperti dikutip dari AP.
Gambar satelit yang diambil Selasa oleh Maxar Technologies menunjukkan persiapan di landasan peluncuran di Pelabuhan Luar Angkasa Imam Khomeini di provinsi Semnan pedesaan Iran, situs yang sering gagal baru-baru ini untuk menempatkan satelit ke orbit.
Satu set gambar menunjukkan sebuah roket di atas pengangkut, bersiap untuk diangkat dan diletakkan di menara peluncuran. Gambar selanjutnya yang muncul pada Selasa sore menunjukkan roket tampaknya di menara.
Meskipun tidak jelas kapan peluncuran akan dilakukan, mendirikan roket biasanya berarti peluncuran sudah dekat. Satelit api NASA, yang mendeteksi kilatan cahaya dari luar angkasa, tidak segera melihat aktivitas apa pun di atas situs itu pada Selasa malam hingga Rabu.
Ditanya tentang persiapan yang dilakukan Iran, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Ned Price mengatakan kepada wartawan di Washington, bahwa AS mendesak Iran untuk meredakan situasi.
“Iran secara konsisten memilih untuk meningkatkan ketegangan. Iranlah yang secara konsisten memilih untuk mengambil tindakan provokatif,” kata Price.
Seorang juru bicara Pentagon, Mayor Angkatan Darat AS Rob Lodewick, mengatakan militer Amerika akan terus memantau dengan cermat upaya Iran atas teknologi peluncuran luar angkasa yang layak dan bagaimana hal itu dapat berhubungan dengan kemajuan dalam program rudal balistiknya secara keseluruhan”.
“Agresi Iran, termasuk ancaman yang ditunjukkan oleh berbagai program misilnya, terus menjadi perhatian utama bagi pasukan kami di kawasan itu,” kata Lodewick.
Selama dekade terakhir, Iran telah mengirim beberapa satelit berumur pendek ke orbit dan pada 2013 meluncurkan monyet ke luar angkasa. Program ini telah melihat masalah baru-baru ini. Ada lima peluncuran yang gagal berturut-turut untuk program Simorgh, sejenis roket pembawa satelit.
“Republik Islam akan meluncurkan roket Zuljanah yang membawa satelit dua kali lagi setelah melakukan peluncuran sebelumnya,” sebut laporan kantor berita IRNA, mengutip juru bicara Kementerian Pertahanan Ahmad Hosseini.
Dia tidak merinci kerangka waktu untuk tes, atau mengatakan kapan peluncuran sebelumnya terjadi. “Masing-masing dari tiga tahap Zuljanah akan dievaluasi selama tes,” kata Hosseini, seperti dikutip dari AP.
Gambar satelit yang diambil Selasa oleh Maxar Technologies menunjukkan persiapan di landasan peluncuran di Pelabuhan Luar Angkasa Imam Khomeini di provinsi Semnan pedesaan Iran, situs yang sering gagal baru-baru ini untuk menempatkan satelit ke orbit.
Satu set gambar menunjukkan sebuah roket di atas pengangkut, bersiap untuk diangkat dan diletakkan di menara peluncuran. Gambar selanjutnya yang muncul pada Selasa sore menunjukkan roket tampaknya di menara.
Meskipun tidak jelas kapan peluncuran akan dilakukan, mendirikan roket biasanya berarti peluncuran sudah dekat. Satelit api NASA, yang mendeteksi kilatan cahaya dari luar angkasa, tidak segera melihat aktivitas apa pun di atas situs itu pada Selasa malam hingga Rabu.
Ditanya tentang persiapan yang dilakukan Iran, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Ned Price mengatakan kepada wartawan di Washington, bahwa AS mendesak Iran untuk meredakan situasi.
“Iran secara konsisten memilih untuk meningkatkan ketegangan. Iranlah yang secara konsisten memilih untuk mengambil tindakan provokatif,” kata Price.
Seorang juru bicara Pentagon, Mayor Angkatan Darat AS Rob Lodewick, mengatakan militer Amerika akan terus memantau dengan cermat upaya Iran atas teknologi peluncuran luar angkasa yang layak dan bagaimana hal itu dapat berhubungan dengan kemajuan dalam program rudal balistiknya secara keseluruhan”.
“Agresi Iran, termasuk ancaman yang ditunjukkan oleh berbagai program misilnya, terus menjadi perhatian utama bagi pasukan kami di kawasan itu,” kata Lodewick.
Selama dekade terakhir, Iran telah mengirim beberapa satelit berumur pendek ke orbit dan pada 2013 meluncurkan monyet ke luar angkasa. Program ini telah melihat masalah baru-baru ini. Ada lima peluncuran yang gagal berturut-turut untuk program Simorgh, sejenis roket pembawa satelit.
(esn)
tulis komentar anda