Negara-negara Liga Arab Ditekan Barat untuk Mengutuk Rusia
Senin, 13 Juni 2022 - 16:08 WIB
KAIRO - Barat telah menekan negara-negara Liga Arab untuk mengutuk Rusia di tengah operasi khusus Moskow di Ukraina. Pengakuan itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit.
Operasi khusus Rusia di Ukraina dimulai Moskow pada 24 Februari dalam upaya melindungi Republik Rakyat Donbass, Donetsk dan Lugansk.
Negara-negara Barat telah meluncurkan kampanye sanksi anti-Rusia yang komprehensif dan telah memasok senjata ke Ukraina.
"Mereka (negara-negara Liga Arab) tidak tunduk pada dikte yang menjadi sasaran mereka, dan beberapa bahkan menolak memilih mengutuk tindakan Federasi Rusia," ujar Ahmed Aboul Gheit dalam wawancara pada Minggu (12/6/2022) dengan Sada el-Balad dari saluran televisi Mesir.
Sekretaris Jenderal menekankan Barat sedang mencoba mendapatkan anggota Liga Arab untuk berpihak dan menentang serta mengutuk Moskow untuk "mengepung" Rusia.
Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk meminta bantuan untuk mempertahankan diri dari serangan Ukraina.
Rusia mengatakan tujuan dari operasi khususnya adalah untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina.
Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin, tujuannya adalah melindungi rakyat Donbass, "Yang telah mengalami pelecehan, genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun."
Operasi khusus Rusia di Ukraina dimulai Moskow pada 24 Februari dalam upaya melindungi Republik Rakyat Donbass, Donetsk dan Lugansk.
Negara-negara Barat telah meluncurkan kampanye sanksi anti-Rusia yang komprehensif dan telah memasok senjata ke Ukraina.
"Mereka (negara-negara Liga Arab) tidak tunduk pada dikte yang menjadi sasaran mereka, dan beberapa bahkan menolak memilih mengutuk tindakan Federasi Rusia," ujar Ahmed Aboul Gheit dalam wawancara pada Minggu (12/6/2022) dengan Sada el-Balad dari saluran televisi Mesir.
Baca Juga
Sekretaris Jenderal menekankan Barat sedang mencoba mendapatkan anggota Liga Arab untuk berpihak dan menentang serta mengutuk Moskow untuk "mengepung" Rusia.
Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk meminta bantuan untuk mempertahankan diri dari serangan Ukraina.
Rusia mengatakan tujuan dari operasi khususnya adalah untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina.
Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin, tujuannya adalah melindungi rakyat Donbass, "Yang telah mengalami pelecehan, genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun."
(sya)
tulis komentar anda