Intel Jerman Yakin Rusia Segera Rebut Seluruh Donbass dalam 5 Pekan
Senin, 06 Juni 2022 - 16:18 WIB
Berbicara menjelang pertemuan dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Jerman Christine Lambrecht pada Jumat, Ketua parlemen Ukraina Ruslan Stefanchuk mengatakan, "Pasokan peralatan paling modern ke Ukraina dan pengambilan keputusan yang cepat tentang masalah ini akan membawa kemenangan bersama atas Rusia lebih dekat.”
Moskow telah berulang kali memperingatkan Barat agar tidak "memompa" Ukraina dengan senjata, karena itu hanya akan memperpanjang konflik.
Rusia menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
Moskow telah berulang kali memperingatkan Barat agar tidak "memompa" Ukraina dengan senjata, karena itu hanya akan memperpanjang konflik.
Rusia menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda