Perang Lawan Rusia, 4 Relawan Militer Asing Pro-Ukraina Tewas
Minggu, 05 Juni 2022 - 05:27 WIB
KIEV - Pemerintah Ukraina pada hari Sabtu mengumumkan empat sukarelawan militer asing tewas dalam perang melawan invasi Rusia . Mereka datang dari empat negara untuk membantu Kiev.
Legiun Pertahanan Internasional Ukraina, sebuah brigade sukarelawan resmi, mengumumkan bahwa relawan asal Jerman, Belanda, Australia dan Prancis telah meninggal. Namun, tidak dirinci tanggal kematian mereka.
"Kami kehilangan saudara-saudara kami dalam pertempuran tetapi keberanian mereka, ingatan dan warisan mereka akan selamanya menginspirasi kami," kata Legiun Pertahanan Internasional Ukraina dalam sebuah pernyataan, yang dilansir AFP, Minggu (5/6/2022).
Wartawan AFP di Kharkiv pada bulan lalu hadir pada pemakaman 21 Mei untuk warga negara Belanda yang disebutkan dalam pernyataan, Ronald Vogelaar. Rekan-rekannya mengatakan dia telah dibunuh beberapa hari sebelumnya oleh serangan artileri.
Pemerintah Australia, melalui Departemen Luar Negeri, mengonfirmasi bahwa satu warganya tewas pada Mei. Surat kabar Mercury di Tasmania mengidentifikasi pria itu sebagai Michael Charles O'Neill (47).
Prancis pada hari Jumat mengonfirmasi bahwa seorang warganya yang jadi sukarelawan militer di Ukraina tewas dalam pertempuran melawan Rusia di wilayah Kharkiv.
Pernyataan pemerintah Ukraina pada hari Sabtu disertai dengan foto-foto relawan militer asing yang menunjukkan mereka mengenakan kamuflase dan membawa senjata.
Legiun Pertahanan Internasional Ukraina mengatakan di situs webnya bahwa warga dari sejumlah negara termasuk Denmark, Israel, Polandia, Latvia, Kroasia, Inggris, Belanda, dan Kanada telah bergabung dalam barisan mereka.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan pembentukan pasukan relawan pada awal perang dan Kiev tak lama kemudian mengatakan telah menerima sekitar 20.000 pengajuan.
Konflik tersebut, yang sekarang telah melewati hari ke-100, juga telah menarik sejumlah besar relawan dari negara pecahan Uni Soviet; Georgia, yang pernah berperang singkat dengan Rusia pada 2008.
Rusia pada pekan ini mengeklaim telah menewaskan ratusan petempur asing di Ukraina sejak invasi dimulai pada 24 Februari dan membendung arus pendatang baru.
Legiun Pertahanan Internasional Ukraina, sebuah brigade sukarelawan resmi, mengumumkan bahwa relawan asal Jerman, Belanda, Australia dan Prancis telah meninggal. Namun, tidak dirinci tanggal kematian mereka.
"Kami kehilangan saudara-saudara kami dalam pertempuran tetapi keberanian mereka, ingatan dan warisan mereka akan selamanya menginspirasi kami," kata Legiun Pertahanan Internasional Ukraina dalam sebuah pernyataan, yang dilansir AFP, Minggu (5/6/2022).
Wartawan AFP di Kharkiv pada bulan lalu hadir pada pemakaman 21 Mei untuk warga negara Belanda yang disebutkan dalam pernyataan, Ronald Vogelaar. Rekan-rekannya mengatakan dia telah dibunuh beberapa hari sebelumnya oleh serangan artileri.
Pemerintah Australia, melalui Departemen Luar Negeri, mengonfirmasi bahwa satu warganya tewas pada Mei. Surat kabar Mercury di Tasmania mengidentifikasi pria itu sebagai Michael Charles O'Neill (47).
Prancis pada hari Jumat mengonfirmasi bahwa seorang warganya yang jadi sukarelawan militer di Ukraina tewas dalam pertempuran melawan Rusia di wilayah Kharkiv.
Pernyataan pemerintah Ukraina pada hari Sabtu disertai dengan foto-foto relawan militer asing yang menunjukkan mereka mengenakan kamuflase dan membawa senjata.
Legiun Pertahanan Internasional Ukraina mengatakan di situs webnya bahwa warga dari sejumlah negara termasuk Denmark, Israel, Polandia, Latvia, Kroasia, Inggris, Belanda, dan Kanada telah bergabung dalam barisan mereka.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan pembentukan pasukan relawan pada awal perang dan Kiev tak lama kemudian mengatakan telah menerima sekitar 20.000 pengajuan.
Konflik tersebut, yang sekarang telah melewati hari ke-100, juga telah menarik sejumlah besar relawan dari negara pecahan Uni Soviet; Georgia, yang pernah berperang singkat dengan Rusia pada 2008.
Rusia pada pekan ini mengeklaim telah menewaskan ratusan petempur asing di Ukraina sejak invasi dimulai pada 24 Februari dan membendung arus pendatang baru.
(min)
tulis komentar anda