Telepon 911 saat Dibantai, Anak 10 Tahun Korban Penembakan Massal Texas Jadi Pahlawan
Kamis, 26 Mei 2022 - 11:53 WIB
UVALDE - Amerie Jo Garza (10) dikenang sebagai pahlawan setelah diketahui bahwa dia mencoba menelepon 911 beberapa saat sebelum ditembak mati dalam penembakan massal di sebuah sekolah di Texas, Amerika Serikat (AS).
Anak perempuan itu bagian dari 21 orang yang tewas dibantai pria bersenjata di ruang kelas empat Sekolah Dasar (SD) Robb di Uvalde, Texas, pada Selasa sore.
Ke-21 korban tewas adalah 19 murid dan dua guru. Pelaku pembantaian massal adalah Salvador Ramos (18), remaja yang beraksi dengan senapan serbu.
Dalam sebuah wawancara dengan The Daily Beast, nenek Amerie; Berlinda Irene Arreola, mengungkapkan cucunya dengan berani mengangkat teleponnya ketika pria bersenjata masuk ke ruang kelasnya dan berteriak;"Kamu akan mati!".
“Jadi pria bersenjata itu masuk dan dia memberi tahu anak-anak, 'kamu akan mati!' Dan [Amerie] mengambil teleponnya dan dia menelepon 911. Dan alih-alih mengambilnya dan menghancurkannya atau mengambilnya, dia [pelaku] menembaknya. Dia duduk tepat di sebelah sahabatnya. Sahabatnya berlumuran darah," katanya.
Polisi telah mengonfirmasi bahwa 21 korban tewas di ruang kelas tempat Amerie belajar.
Ramos yang menggunakan pistol dan senapan serbu dalam serangan mengerikan telah ditembak mati oleh polisi.
“Cucu perempuan saya ditembak dan dibunuh karena mencoba menelepon 911, dia meninggal sebagai pahlawan ketika mencoba mendapatkan bantuan untuknya dan teman-teman sekelasnya,” lanjut sang nenek, yang dilansir Kamis (26/5/2022).
Anak perempuan itu bagian dari 21 orang yang tewas dibantai pria bersenjata di ruang kelas empat Sekolah Dasar (SD) Robb di Uvalde, Texas, pada Selasa sore.
Ke-21 korban tewas adalah 19 murid dan dua guru. Pelaku pembantaian massal adalah Salvador Ramos (18), remaja yang beraksi dengan senapan serbu.
Dalam sebuah wawancara dengan The Daily Beast, nenek Amerie; Berlinda Irene Arreola, mengungkapkan cucunya dengan berani mengangkat teleponnya ketika pria bersenjata masuk ke ruang kelasnya dan berteriak;"Kamu akan mati!".
“Jadi pria bersenjata itu masuk dan dia memberi tahu anak-anak, 'kamu akan mati!' Dan [Amerie] mengambil teleponnya dan dia menelepon 911. Dan alih-alih mengambilnya dan menghancurkannya atau mengambilnya, dia [pelaku] menembaknya. Dia duduk tepat di sebelah sahabatnya. Sahabatnya berlumuran darah," katanya.
Polisi telah mengonfirmasi bahwa 21 korban tewas di ruang kelas tempat Amerie belajar.
Ramos yang menggunakan pistol dan senapan serbu dalam serangan mengerikan telah ditembak mati oleh polisi.
“Cucu perempuan saya ditembak dan dibunuh karena mencoba menelepon 911, dia meninggal sebagai pahlawan ketika mencoba mendapatkan bantuan untuknya dan teman-teman sekelasnya,” lanjut sang nenek, yang dilansir Kamis (26/5/2022).
tulis komentar anda